Dikenal Pelit Informasi, WHO Akui Puji Tiongkok di Depan Umum Demi Dapatkan Laporan Soal Covid-19

- 3 Juni 2020, 17:25 WIB
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /REUTERS//REUTERS

Staf WHO memperdebatkan bagaimana cara menekan Tiongkok untuk sekuens gen dan merinci data pasien tanpa membuat marah. Pertimbangan ini muncul dari kekhawatiran kehilangan akses dan membuat ilmuwan Tiongkok bermasalah.

Di bawah hukum internasional, WHO diharuskan untuk cepat berbagi informasi dan memberi peringatan kepada negara-negara anggota tentang krisis yang berkembang.

Pejabat tinggi WHO di Tiongkok, Gauden Galea mencatat bahwa WHO tidak dapat menuruti keinginan Tiongkok untuk menandatangani informasi sebelum memberi tahu negara lain karena itu tidak menghormati tanggung jawab lembaga.

Pada pekan kedua Januari, kepala kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa sudah waktunya untuk memindahkan 'persneling'.

Baca Juga: Bulan Ini Kebun Binatang Bandung Berencana Kembali Terima Pengunjung 

WHO perlu menerapkan lebih banyak tekanan pada Tiongkok. Keputusan ini muncul dengan mempertimbangkan terulangnya wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang dimulai di Tiongkok pada 2002 dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

"Ini persis skenario yang sama, tanpa henti mencoba mendapatkan pembaruan dari Tiongkok tentang apa yang sedang terjadi," kata Ryan.

Ryan mengatakan cara terbaik untuk melindungi Tiongkok dari tekanan oleh negara lain adalah melakukan analisis sendiri dengan data dari pemerintah Tiongkok oleh WHO.

Ryan juga mencatat bahwa Tiongkok tidak bekerja sama dengan cara yang sama dengan beberapa negara lain di masa lalu.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Klaim Kasus COVID-19 di Indonesia Terus Menurun, New Normal Bisa Segera Diterapkan 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CNBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x