Belum diketahui, apakah ada kemungkinan para pegawai di sana juga akan terjerat hukuman atau tidak.
Juru Bicara Pemerintah Rusia untuk Badan Penyelamatan Laut, Andrei Malov mengatakan bahwa bala bantuan telah sampai di lokasi yang terpencil pada Kamis, 4 Juni 2020 kemarin.
Mereka akan berupaya membersihkan tumpahan minyak di laut mulai akhir pekan ini.
"Tak pernah ada tumpahan minyak di Laut Arktik sebelumnya. Ini harus segera diselesaikan dengan cepat karena minyaknya larut ke dalam air," katanya.
Baca Juga: Iran Bebaskan Tahanan dari AS, Munculkan Spekulasi Adanya Pertukaran Antara Kedua Negara
Sementara itu, Wakil Menteri Sumber Daya dan Lingkungan Nasional Rusia Elena Panova mengatakan bahwa akan diperlukan setidaknya 10 tahun bagi ekosistem lokal kembali pulih.
"Insiden itu menyebabkan konsekuensi bencana dan kami akan melihat dampaknya selama bertahun-tahun mendatang," kata Sergey Verkhovets, koordinator proyek Arktik untuk WWF Rusia.
Norilsk Nickel adalah produsen platinum dan nikel terbesar di dunia dan perusahaan ini tidak asing dengan bencana lingkungan. Sebelumnya pernah terjadi pada 2016 yakni 'sungai darah' terjadi di Siberia.***