Perdana Menteri Scott Morrison Sebut Australia Bakal Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

- 12 Maret 2022, 20:07 WIB
Ilustrasi - Virus Corona.
Ilustrasi - Virus Corona. /Reuters/Phil Noble

PR BEKASI - Seiring menigkatnya jumlah vaksinasi Covid-19, Australia akan segera mengambil langkah berani.

Baru-baru ini, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengungkapkan bahwa sejumlah pemimpin politik di Negeri Kanguru ingin pindah ke fase hidup baru dan berdampingan dengan Covid-19.

Pemimpin Australia berusaha menganggap Covid-19 seperti flu biasa. Namun langkah tersebut baru akan dilakukan setelah berkonsultasi dengan pakar kesehatan.

PM Australia telah membahas pemindahan ke 'Fase D' dari rencana respons pandemi nasional, dengan kabinet nasional negara bagian dan para pemimpin federal.

Baca Juga: Cek Fakta, Pemerintah Disebut Minta Masyarakat Ikut Wajib Militer Antisipasi Perang Dunia III, Simak Faktanya

"Bandara kami buka lagi, kedatangan internasional bisa datang, sekarang ada keringanan karantina bagi orang yang kembali, jadi kami cukup banyak di Fase D," ujar Morrison pada Sabtu, 12 Maret 2022, mengutip Reuters.

Para pemimpin akan segera membatalkan persyaratan isolasi untuk kontak erat kasus Covid-19.

Mereka mengungkapkan akan segera mencari saran lebih lanjut dari para ahli kesehatan.

Morrison bahkan menyebut jika isolasi merupakan sebuah bisnis bagi staf yang kelaparan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo dan Virgo, 13 Maret 2022: Situasi Darurat di Rumah Bisa Berdampak kepada Finansial

"Kami yakin kami cukup bisa pindah ke Fase D sekarang, ada beberapa pengecualian untuk itu. Fase D, berarti harus hidup dengan virus seperti flu," katanya.

Australia Barat dan Northern Territory akan tertinggal satu bulan dari negara bagian timur, dalam menurunkan aturan pembatasan.

Sementara itu, pejabat kesehatan di New South Wales, justru merasa khawatir tentang peningkatan varian sub-varian BA.2 baru dari Omicron.

Para pakar kesehatan di New South Wales merasa khawatir jika varian tersebut bisa membawa dua kali lipat kasus harian pada akhir Maret 2022 ini.

Angka terbaru kasus Covid-19 di wilayah tersebut mencapai 15.000 kasus.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah