Bohong Soal Penelitian di Tiongkok, Profesor Harvard Hadapi Dakwaan Hukuman Penjara 5 Tahun

- 11 Juni 2020, 13:09 WIB
KETUA departemen kimia Universitas Harvard, Profesor Charles Lieber didakwa berbohong atas skema penelitian di Tiongkok.*
KETUA departemen kimia Universitas Harvard, Profesor Charles Lieber didakwa berbohong atas skema penelitian di Tiongkok.* /The Guardian/

Sementara itu, pengacara dari Charles Lieber yakni Marc Mukasey mengatakan bahwa tuduhan yang diucapkan pemerintah adalah salah.

"Profesor Charles Lieber telah mengabdikan hidupnya untuk sains dan murid-muridnya. Bukan uang, bukan ketenaran, hanya sains dan murid-muridnya. Dia adalah korban dalam kasus ini, bukan seorang pelaku," ucap dia.

Lebih lanjut, Marc Mukasey mengatakan bahwa Profesor Charles Lieber juga sebagai seorang pejuang dan tidak akan melakukan hal yang dituduhkan kepada kliennya.

"Kami akan melawan balik dan ketika keadilan dilakukan, nama baik Charles Lieber akan dipulihkan dan komunitas ilmiah akan kembali memanfaatkan kecerdasan dan hasratnya," katanya.

Baca Juga: Usir Petugas yang Hendak Lakukan Rapid Test, PKL Merasa Tak Adil Leluasa Jajakan Dagangannya 

Profesor Charles Lieber telah didakwa dalam pengaduan pidana pada Januari 2020.

Keterlambatan berbulan-bulan dalam putusan dakwaan disebabkan merebaknya pandemi Covid-19 di negara tersebut.

Dikabarkan Profesor Charles akan didakwa di pengadilan federal di Boston, AS dalam beberapa hari ke depan.

Jika terbukti salah, dia akan menghadapi hukuman penjara hingga lima tahun, tiga tahun dibebaskan di bawah pengawasan, dan denda uang sebesar 250 ribu dolar (Rp 3.5 miliar).***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x