Sementara itu menurut Biru Investigasi Kemananan (GBI), yang menyelidiki penembakan itu mengatakan bahwa konfrontasi itu dimulai saat petugas menanggapi keluhan warga, bahwa ada seorang pria sedang tidur di dalam mobil yang menghalangi jalur drive-thru restoran.
Baca Juga: Adik Ipar Hembuskan Napas Terakhir, SBY Sebut Dua Tahun Terakhir Jadi yang Terberat
GBI mengatakan Brooks tidak membawa kelengkapan dokumen berkendara saat diperiksa petugas, kemudian dia menolak ditangkap petugas.
GBI merilis video kamera keamanan dari penembakan hari Sabtu, 13 Juni 2020.
Rekaman itu memperlihatkan seorang pria berlari dari dua petugas polisi kulit putih ketika dia mengangkat tangan yang memegang beberapa jenis benda, menuju seorang petugas beberapa langkah di belakangnya.
Baca Juga: Tanam 1.000 Bibit Pohon, Tri Adhianto: Semoga Dimanfatkan Warga di Kemudian Hari
Petugas itu menarik senjatanya dan menembak ketika pria itu terus berlari, kemudian jatuh ke tanah di tempat parkir.
Direktur GBI Vic Reynolds mengatakan Brooks sempat merebut senjata salah petugas saat hendak melarikan diri. Kemudian menembakkan sekitar tembakan tiga tembakan.
L Chis Stewart, seorang pengacara untuk keluarga Brooks mengatakan bahwa petugas yang menembaknya harus didakwa atas penggunaan kekuasaan untuk membunuh dan hal itu tidak dapat dibenarkan.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Makam Berhias Daun Emas, Diduga Kuat Milik Ratu Cleopatra