Baca Juga: Mama Een Ibunda Kalina Ocktaranny Meninggal Dunia, Vicky Prasetyo Sampaikan Belasungkawa
“Inilah mengapa beberapa negara di Kaukasus Selatan dan Asia Tengah seperti Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgistan, bergabung dengan pakta pertahanan milik Rusia serta dengan organisasi integrasi ekonomi kawasan Eurasia yang diinisiasi Rusia,” katanya.
Sebagian lainnya tidak ingin merapat ke Rusia karena ada memori kelam saat pendudukan Uni Soviet, dikutip Pikiran-rakyat.Bekasi.com dari The Conversation.
“Masyarakat Estonia dan Latvia, misalnya, sampai saat ini menganggap bahwa Soviet telah melakukan “Russifikasi” dalam banyak hal, seperti mendatangkan pekerja etnis Rusia dalam jumlah besar ke dua negara tersebut.
“Mendeportasi massal warga Estonia dan Latvia ke wilayah terpencil, memaksakan penggunaan bahasa Rusia, serta melakukan opresi terhadap identitas lokal Estonia dan Latvia,” ujarnya.
Baca Juga: Viral Nenek 87 Tahun Ungkap Rahasia Sehat, Salah Satunya Bikin Ngena
Adapun organisasi internasional tempat negara eks Uni Soviet lainnya bernaung adalah Uni Eropa dan NATO.
“Oleh karenanya, perlu ada jaminan dari negara-negara besar di kawasan, termasuk Rusia sendiri, bahwa opsi netralitas tidak akan mengembalikan negara-negara ini di bawah dominasi Rusia, serta tidak menghambat kemajuan politik dan ekonomi mereka.”
Sebelum jaminan itu ada, sulit membayangkan Ukraina dan negara-negara kecil di kawasan Eropa Timur untuk berhenti mencari perlindungan ke Uni Eropa dan NATO,” kata Radityo.***