Mengapa Negara Kecil Dekat Rusia Merapat ke Barat dan NATO? Simak Penjelasan Peneliti

- 28 Maret 2022, 11:54 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan konflik Rusia, Uni Soviet, Barat, dan NATO.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan konflik Rusia, Uni Soviet, Barat, dan NATO. /Reuters/Maxim Zmeyev

Baca Juga: Studi: Kegiatan Seni Buat Remaja Dapat Tingkatkan Kontrol Diri dan Kurangi Perilaku Antisosial

Peneliti di Studi Rusia dan Eropa Timur Universitas Airlangga (Unair), Radityo Dharmaputra, buka suara terkait hal tersebut.

“Sebagai negara yang memiliki sejarah panjang berada di bawah kepemimpinan Soviet, negara-negara kecil yang bertetangga dengan Rusia tidak mudah menentukan sikap dalam rivalitas negara Barat melawan Rusia,” katanya.

“Opsi netralitas sebenarnya tidak bisa menjadi satu-satunya opsi rasional yang bisa diambil,” ujarnya melanjutkan.

Radityo menyatakan negara-negara kecil yang butuh perlindungan itu memiliki 2 pilihan, salah satunya bersikap netral.

Baca Juga: Pemberhentian Eks Menkes Terawan Disorot, Anggota DPR Singgung Pernyataan Jokowi

Finlandia adalah negara yang berbatasan dengan Rusia yang memilih netral demi menjaga keamanan wilayahnya.

“Kedua, beraliansi dengan negara besar, karena negara kecil membutuhkan shelter atau tempat berlindung,” ujar Radityo.

Tempat berlindung tersebut bisa berupa negara tetangga besar atau organisasi internasional yang ada di dunia.

Sebagian negara eks Uni Soviet memilih berlindung pada Rusia, negara besar yang memiliki hubungan sejarah dengan mereka.

Halaman:

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x