Cacar Monyet Membuat Masyarakat Dunia Khawatir, Para Ilmuwan Mulai Waspada dengan Penyebarannya

- 21 Mei 2022, 19:46 WIB
Ilustrasi virus cacar monyet.
Ilustrasi virus cacar monyet. /Reuters/ Cynthia S. Goldsmith, Russell/VIA REUTERS

PR Bekasi - Setelah adanya Covid-19, Hepatitis Misterius, kini muncul virus yang menjadi momok masyarakat. Virus tersebut adalah cacar monyet atau monkeypox.

Secara sederhana monkeypox atau cacar monyet dapat diartikan sebagai penyakit yang diakibatkan oleh virus yang ditularkan melalui binatang.

Disebut monkeypox atau cacar monyet karena para peneliti pertama kali mendeteksinya di monyet laboratorium pada tahun 1958 silam.

Biasanya virus ini tidak muncul, oleh karena itu banyak ilmuwan khawatir dan berlomba mendapat jawaban terkait penyebaran virus ini.

Baca Juga: Tes IQ: Banyak yang Terkecoh, Cuma si Teliti yang Bisa Temukan Jeruk yang Berbeda di Gambar Berikut

Melansir laman Nature pada Sabtu, 21 Mei 2022, penyakit yang disebabkan virus langka ini jarang terdeteksi di luar Afrika.

Namun kini, dilaporkan setidaknya ada 11 negara di luar Afrika dalam seminggu terakhir telah terinfeksi.

Dalam satu tahun rata-rata beberapa ribu kasus terjadi di Afrika, biasanya di bagian barat dan tengah benua tersebut.

Sedangkan untuk kasus di luar Afrika hanya terbatas pada segelintir orang yang terkait dengan perjalanan ke Afrika atau dengan impor hewan yang terinfeksi.

Pada tahun 1970 merupakan tahun di mana, virus pertama kali diidentifikasi sebagai penyebab penyakit pada manusia.

Baca Juga: 9 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Traveling dan Cara Menghindarinya

Jumlah kasus di luar benua itu, dalam seminggu terakhir telah melampaui jumlah kasus sebelum-sebelumnya yang terdeteksi sejak tahun 1970. Kasus ini pun pasti akan terus meningkat. Penyebaran cepat inilah yang membuat para ilmuwan waspada.

Dari data genetik awal, peneliti mengatakan bahwa virus cacar monyet terkait dengan jenis virus yang sebagian besar ditemukan di Afrika Barat.

Pertanyaan mengenai, apakah virus yang muncul di berbagai negara saling terkait antara satu sama lain masih belum dapat diketahui.

Jawaban dari pertanyaan tersebut, dapat membantu menentukan, apakah peningkatan tiba-tiba dalam kasus berasal dari mutasi yang mana memungkinkan virus monkeypox menular lebih mudah daripada sebelumnya.

Baca Juga: 10 Kru Bajak Laut One Piece Terkuat Kedua Setelah Kapten yang Diakui Oda, ada Zoro hingga Katakuri

Virus monkeypox adalah virus DNA yang relatif besar. Tidak seperti SARS-CoV-2 yang merupakan virus RNA, yang berkembang pesat dan variannya secara teratur menghindari kekebalan dari vaksin dan infeksi sebelumnya.

Virus DNA lebih baik dalam mendeteksi dan memperbaiki mutasi dari pada virus RNA. Ini berarti, tidak mungkin virus monkeypox tiba-tiba bermutasi, dan menular ke manusia.

Berbeda dengan SARS-CoV-2 yang dapat menyebar tanpa gejala. Monkeypox tidak luput dari perhatian, karena menimbulkan gejala seperti lesi kulit.

Selain itu, muncul teka-teki mengapa hampir dari semua kelompok kasus, termasuk pada laki-laki berusia 20 sampai 50 tahun, banyak di antaranya adalah gay, bisexual, dan berhubungan seks dengan laki-laki.

Baca Juga: Tes IQ: Sulit Sekali! Temukan Angka 120 dalam Gambar ini dalam Waktu Cepat, Buktikan Kamu Teliti

Meskipun tidak diketahui dapat menular secara seksual, aktivitas seksual tentu merupakan kontak dekat, dan penjelasan yang paling mungkin untuk pola penularan yang tidak terduga ini adalah, bahwa virus itu secara kebetulan masuk.

Para ilmuwan akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang asal mula wabah dan faktor risiko infeksi setelah penyelidikan epidemiologi selesai. Ini dapat memakan waktu berminggu-minggu dan melibatkan pelacakan kontak yang ketat.

Sebagai tindakan pencegahan, negara-negara seperti Amerika serikat mempertahankan pasokan vaksin cacar serta pengobatan anti-virus, namun mungkin tidak akan digunakan dalam skala besar.

Petugas kesehatan mungkin akan menggunakan metode yang disebut ring vaccination (vaksinasi cincin) untuk menahan penyebaran cacar monyet.

Ring Vaccination adalah strategi untuk menghambat penyebaran penyakit dengan memvaksinasi mereka yang paling mungkin terinfeksi.

Berdasarkan data yang diamati sejauh ini, McCollum (ilmuwan) berpikir wabah saat ini mungkin tidak memerlukan strategi penahanan di luar vaksinasi cincin. Monkeypox masih merupakan infeksi yang relatif jarang.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Nature


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah