Dia juga dikabarkan membagikan temuannya dengan eksekutif perusahaan pada bulan April di GoogleDoc berjudul "Apakah LaMDA hidup?".
The Post mengabarkan keputusan untuk menempatkan Blake pada cuti berbayar dibuat menusul sejumlah langkah yang dilaporkan oleh sang insinyur.
Google mengatakan, pihaknya menangguhkan Blake krena melanggar kebijakan kerahasian dengan menerbitkan percakapan dengan LaMDA online.
Serta mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia dipekerjakan sebagai insinyur perangkat lunak, bukan seorang ahli etika.
Selain itu, juru biacara Google juga telah membantah keras klaim Blake bahwa LaMDA memiliki kemampuan hidup.
Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Melayat ke Gedung Pakuan, Turut Mendoakan Eril
"Tim kami, termasuk ahli etika dan teknologi, telah meninjau kekhawatiran Blake sesuai prinsip AI kami dan telah memberi tahu dia bahwa bukti tidak mendukung klaimnya," kata Gabriel kepada Post dalam sebuah pernyataan.
"Dia diberitahu bahwa tidak ada bukti bahwa LaMDA adalah makhluk hidup (dan banyak bukti yang menentangnya)," ujarnya.***