Network
PR BEKASI - Jet tempur Taiwan memberi peringatan kepada pesawat-pesawat China yang masuk ke dalam wilayah udaranya.
Diketahui pesawat tempur milik negara China, terbang melintasi wilayah udara Taiwan menuju Selatan dan Pasifik
Pesawat-pesawat China itu terdiri dari pesawat pembom H-6, pesawat tempur, dan pesawat pengisian bahan bakar udara.
Tak hanya jet tempur, Taiwan juga mengerahkan sistem rudal miliknya untuk memantau pergerakan China tersebut.
Baca Juga: Info Loker Juni 2022 Jakarta: Dicari Sales Supervisor Minimal Lulusan S1, Cek Kualifikasinya!
Taiwan yang diklaim China, sebagai wilayahnya sendiri, selama 2 tahun terakhir mengeluhkan tentang misi berulang-ulang Negeri Tirai Bambu tersebut, yang ingin mengambil alih kekuasaanya.
Pergerakan China tersebut adalah aktivitas yang sengaja dilakukan oleh negara China di bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udara dekat dengan pulau Pratas yang dikuasai Taiwan.
Untuk menguji ketanggapan, kesiapan, Taiwan, dan mencari tahu titik kelemahannya. Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari the Guardian.com
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan, bahwa Beijing harus berhenti mengintimidasi Taiwan
Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra dan Gemini Besok Kamis, 23 Juni 2022 Lengkap dari Kesehatan hingga Karier
Baik dari sektor militer, sektor diplomatik, maupun sektor ekonomi, terhadap Taiwan.
Kemunculan pesawat milik China di zona udara Taiwan tersebut adalah 'serangan' yang terbesar sejak akhir Mei 2022.
Pada 30 Mei, China juga mengirimkan 30 pesawatnya ke zona pertahanan Taiwan.
Sedangkan pada 23 Januari 2022, China mengirimkan 39 pesawatnya ke daerah teritorial Taiwan.
Bahkan kapal induk ketiganya yang dinamai Fujian dinamai berdasarkan provinsi di seberang Taiwan, dan diterjunkan pada Jumat, 17 Juni 2022.
Baca Juga: Tanggal 24 Juni Memperingati Apa? Berikut 10 Peristiwa Penting yang Terjadi
Bulan lalu, militer China mengatakan, telah melakukan latihan militer di sekitar Taiwan sebagai 'peringatan serius' terhadap 'kolusi' dengan Amerika Serikat.
Latihan itu dilakukan, setelah China marah terhadap AS, yang muncul sebagai sinyal perubahan dalam kebijakan 'Ambiguitas strategis'.
Amerika Serikat akan muncul terlibat secara militer, apabila China ingin menyerbu pulau itu,
Meski kerap Negeri Tirai Bambu, China, memasuki zona pertahanan dari Taiwan.
Namun belum ada laporan terkait tembakan atau gempuran dari pesawat-pesawatnya.***
