Network
PR BEKASI - Arab Saudi telah memberikan berbagai layanan canggih untuk mempermudah jemaah haji.
Adapun layanan yang jadi prioritas adalah soal keamanan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan jemaah haji agar ibadah mereka berjalan dengan lancar.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, tidak ada wabah epidemi yang berbahaya bagi jemaah haji.
Dia mengatakan tidak ada penyakit yang mengancam kesehatan jemaah selama musim haji.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir, Lengkap dalam Latin dan Terjemahan
Dia juga menjelaskan sangat penting bahwa orang menghindari panas matahari yang menyengat selama di Mina.
Namun, lebih dari 65.000 jemaah haji telah mendapat manfaat dari layanan medis yang ditawarkan.
Layanan ini bervariasi mulai dari bantuan perawatan kesehatan kecil hingga prosedur medis yang canggih.
Prosedur yang tersedia termasuk 108 kateterisasi jantung, 313 sesi dialisis, dan 107 operasi, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Arab News pada Minggu, 10 Juli 2022.
Baca Juga: Spoiler Alchemy of Souls Episode 8, Lengkap dengan Jadwal Tayang dan Link Nontonnya
Di samping itu, terdapat proses lain seperti 107 operasi lain dan 10 prosedur endoskopi.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kolonel Talal Al-Shalhoub mengatakan semua jemaah haji telah tiba di Arafah pada pukul 08:15 pada hari Jumat.
“Sekitar lima jam setelah mereka semua tiba, para jemaah haji melakukan shalat Dhuhur dan Ashar yang digabungkan di Masjid Namirah," kata Kolonel Talal Al-Shalhoub.
Dia menambahkan bahwa komite administrasi musiman spesialis telah mengeluarkan keputusan terhadap 23 pelanggar bagi yang tidak berwenang ke tempat-tempat suci.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries Besok, Senin 11 Juli 2022, Kamu Punya Potensi Ubah Pandangan Seseorang
Menteri Kesehatan Fahad Al-Jalajel menyampaikan layanan telah disediakan dengan kapasitas penuh selama musim haji ini.
Dia menerangkan kepatuhan terhadap persyaratan kesehatan sangat membantu para jemaah haji
Pentingnya penggunaan payung telah terbukti meringankan kesulitan ibadah haji bagi jemaah.
Dia juga menuturkan persiapan awal kementerian, kesiapan infrastruktur, persyaratan penerapan, pemeriksaan awal, pemantauan, dan proses investigasi menjadi faktor efektif dalam menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah haji.***
