Diketahui, bahwa infeksi, Naegleria fowleri, adalah amuba hidup bebas bersel tunggal mikroskopis yang dapat menyebabkan meningoensefalitis primer atau PAM yang menghancurkan jaringan otak.
Sehingga akibatnya menyebabkan pembengkakan otak parah dan kematian.
Sementara menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Fox News, mengatakan amuba tersebut dapat ditemukan di tanah dan air tawar hangat seperti sungai, danau, dan mata air panas.
Baca Juga: 2 Link Live Streaming iNews, Empat Wakil Indonesia di Final Singapore Open 2022: Mulai Jam Berapa?
Bahkan amuba primer juga dapat ditemukan di kolam yang tidak kotor tidak terawat.
CDC mengatakan bahwa kejadian tersebut jarang dialami, catatan terdata ada 31 infeksi amuba primer dari 2012 hingga 2021.
Adapun gejala terjangkit amuba primer diantaranya adalah pertama sakit kepala, demam, mual atau muntah sekitar lima hari setelah infeksi.
Gejala selanjutnya leher kaku, kebingungan, kurang memperhatikan orang dan sekitarnya, kehilangan keseimbangan, kejang dan halusinasi.
Bahkan jika tak segera tertolong, korban akan meninggal setelah lima hari setelah gejala.***