Ikan Salmon Disebut Jadi Penyebab Gelombang Kedua Covid-19 di Tiongkok, Peneliti Beri Penjelasan

- 15 Juni 2020, 19:48 WIB
ILUSTRASI ikan salmon.*
ILUSTRASI ikan salmon.* /Pixabay/

PR BEKASI - Tiongkok telah melaporkan jumlah kasus tertinggi kasus Covid-19 harian dalam dua bulan terakhir.

Sebanyak 57 kasus Covid-19 dikonfirmasi dalam waktu sehari sejak Sabtu, 13 Juni 2020.

Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional setempat, jumlah tersebut merupakan korban harian tertinggi dari pertengahan April 2020 di Tiongkok.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Sediakan Layanan Bus Gratis, Bisa Dimanfaatkan Penumpang KRL di 3 Stasiun Ini 

Sempat tersiar kabar penyebab adanya penyebaran baru Covid-19 berasal dari salah satu jenis makanan yakni ikan salmon yang diperjualbelikan di pasar grosir Xinfadi.

Dilansir Tiongkok Daily, Senin 15 Juni 2020, para ahli di Tiongkok mengatakan sangat tidak mungkin bagi makanan laut seperti ikan salmon sebagai pembawa pandemi Covid-19.

Peneliti senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CCDC) Zeng Guang mengatakan, berdasarkan analisis awal dari kasus baru bahwa jenis virus corona dalam wabah terbaru berbeda dari yang ditemukan di Tiongkok sebelumnya dan analisis awal menyatakan itu adalah varietas bermutasi dari Eropa.

Akan tetapi, Zeng Guang menekankan bahwa orang harus mengambil temuan ini dengan sebutir garam karena pengujian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengonfirmasi asal mula virus.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Fadli Zon Beri Julukan Duta Gremo kepada Anies Baswedan? 

Sementara itu, Kepala Ahli Epidemiologi di CDC Wu Zunyou mengatakan bahwa ikan di habitat alaminya tidak dapat terkena virus corona. Namun, mereka dapat terkontaminasi oleh pekerja selama proses penangkapan atau pengiriman.

Tiongkok dikabarkan mengimpor sekitar 80.000 ton ikan salmon yang didinginkan dan dibekukan setiap tahunnya.

Menurut situs Jiemian.com, beberapa negara di seluruh dunia seperti Chili, Norwegia, Kepulauan Faroe, Australia, dan Kanada menjadi sumber utama impor ikan salmon.

Wu Zunyou mengatakan bahwa tidak dapat disimpulkan bahwa ikan salmon adalah sumber infeksi hanya karena Covid-19 baru terdeteksi pada talenan.

Baca Juga: Polri Kembali Gratiskan Biaya Pembuatan SIM untuk Masyarakat yang Lahir pada 1 Juli, Simak Syaratnya 

"Produk makanan laut kami biasanya disimpan dan diangkut dalam wadah dingin. Sehingga ada kemungkinan virus itu akan bertahan lama dan meningkatkan kemungkinan menginfeksi orang," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kasus baru terdapat dua kemungkinan penjelasan. Pertama adalah masuknya daging dan makanan ke laut ke pasar dari seluruh negara di dunia. Beberapa di antaranya mungkin saja telah terkontaminasi oleh pekerja di sana selama pemrosesan dan pengangkutan.

Kemungkinan kedua adalah penularan dari orang ke orang. Orang yang sudah terinfeksi tanpa menunjukkan gejala membawa virus ke hiruk-pikuk pasar sehingga menyebabkan sekelompok terinfeksi.

"Informasi berharga yang kami kumpulkan akan berperan penting dalam upaya pencegahan Beijing dan bahkan mungkin mengungkapkan wawasan baru tentang misteri cara penularan virus," kata Wu Zunyou.

Baca Juga: Cerita Warga yang Saksikan Pilot Pesawat Tempur Hawk 209 TT Melayang di Udara 

Dia memperingatkan kepada seluruh warga di Beijing agar tidak panik dengan adanya penyebaran kasus baru Covid-19.

"Bagaimana cara mengakumulasi kasus itu dalam beberapa bulan terakhir dan dengan menggunakan teknologi mutakhir seperti mahadata akan menjadikan pelacakan dan diagnosis awal lebih baik lagi," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: China Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah