Terbukti Kurangi Risiko Kematian Pasien Corona, Inggris Menyesal Tidak Pakai Dexamethasone dari Awal

- 17 Juni 2020, 10:38 WIB
ILUSTRASI obat-obatan medis.*
ILUSTRASI obat-obatan medis.* /Pixabay / Steve PB/

Untuk pasien yang menggunakan ventilator, dapat mengurangi risiko kematian dari 40 persen menjadi 20 persen. Sementara pasien yang membutuhkan oksigen, dapat mengurangi risiko kematian dari 25 persen menjadi 20 persen.

Kepala penyelidik Profesor Peter Horby mengatakan, " Sejauh ini, inilah obat satu-satunya yang telah terbukti mengurangi angka kematian dan itu mengurangi secara signifikan. Ini menjadi terobosan besar."

"Ini adalah hasil yang baik. Manfaat bertahan hidup jelas dan besar pada pasien yang cukup sakit. Sehingga deksametason sekarang harus menjadi standar perawatan pada pasien Covid-19," kata Peter Horby seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com.

Baca Juga: Beri Peringatan Jelang Masa Pensiun Kapolri Idham Azis, Boni Hargens Soroti Kriteria Penggantinya 

Sementara itu, peneliti utama Profesor Martin Landray mengatakan bahwa temuan ini menyarankan satu nyawa bisa diselamatkan untuk setiap delapan pasien dengan ventilator dan setiap 20 hingga 25 pasien dengan oksigen.

"Ada manfaat yang jelas, sangat jelas. Ini adalah obat yang juga tersedia secara global," ujarnya. Akan tetapi, Deksametason disebutkan tidak membantu orang yang memiliki gejala Covid-19 yang lebih ringan yang tidak membutuhkan bantuan pernapasan.

Sejauh ini, satu-satunya obat lain yang terbukti bermanfaat bagi pasien Covid-19 adalah remdesivir yang telah digunakan untuk Ebola. Remdesivir telah terbukti dapat mengurangi durasi gejala Covid-19 dari 15 hari menjadi 11 hari.

Tetapi bukti tersebut tidak cukup kuat untuk menunjukkan apakah Remdesivir dapat mengurangi angka kematian. Tidak seperti Deksametason, remdesivir adalah obat baru dengan persediaan terbatas dan harganya belum diumumkan.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah