Telan Banyak Korban, Bus Ajaib dalam Film 'Into The Wild' Berhasil Dipindahkan dari Tengah Hutan

- 20 Juni 2020, 09:47 WIB
BUS yang terkenal pada buku dan film 'Into The Wild' dipindahkan oleh tentara AS untuk menghindari orang-orang yang mencoba mengunjunginya.*
BUS yang terkenal pada buku dan film 'Into The Wild' dipindahkan oleh tentara AS untuk menghindari orang-orang yang mencoba mengunjunginya.* /Alaska National Guard

PR BEKASI - Bus yang ditinggalkan di Stampede Trail di Alaska, Amerika Serikat, yang terkenal karena buku dan film 'Into The Wild', dikabarkan telah melakukan perjalanan pertamanya sejak beberapa dekade terakhir berdiam diri di tengah hutan.

Namun kali ini perjalanan bus tersebut melalui jalur udara dengan bantuan dari helikopter Pasukan Nasional Tentara Alaska CH-47. Pasukan tentara Alaska tersebut mengangkut bus yang juga dikenal sebagai Bus Fairbanks 142 pada Kamis, 18 Juni 2020.

Kabar pemindahan 'Bus Ajaib' itu disampaikan langsung oleh Garda Nasional Alaska.

Baca Juga: Beri Ruang pada Wanita Kulit Hitam, Calon Pendamping Joe Biden untuk Pilpres AS Resmi Undurkan Diri 

Dilansir CNN International oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, keputusan untuk memindahkan bus itu berasalan karena adanya kekhawatiran akan keselamatan publik.

Pasalnya, tak sedikit orang yang berusaha untuk mencapai keberadaan bus itu. Bahkan sebelum mencapainya, orang-orang yang nekat itu akan mengalami masalah.

Menurut kabar yang beredar, pemindahan bus tersebut saat ini hanya sementara sebelum nantinya pihak berwenang setempat mempertimbang semua opsi untuk menempatkan bus itu secara permanen di suatu tempat.

Mengunjungi bus bobrok menjadi semacam ziarah bagi sebagian orang sejak buku Jon Krakauer terbit pada tahun 1996 dan film adaptasi yang dirilis pada tahun 2007.

Baca Juga: Mantan Polisi Atlanta yang Tembak Mati Warga Kulit Hitam AS Serahkan Diri, Jaksa: Tak Ada Jaminan 

Buku nonfiksi ini menceritakan kehidupan Christopher McCandless yang tumbuh di pinggiran Kota Washington D.C.

Tetapi setelah lulus dari Universitas emory di Atlanta, Georgia, pada tahun 1990, ia meninggalkan kehidupannya yang nyaman dan pergi ke barat tanpa memberi tahu teman-temannya bahkan juga keluarganya.

Pada April 1992, menurut buku itu, Christopher McCandless menumpang kendaraan salah seorang warga setempat ke Alaska. Pada saat itu, ia diturunkan di kawasan Trail Stampede.

Beberapa hari kemudian, ia tiba di bus yang ditinggalkan dan memutuskan untuk tinggal di sana selama sekitar tiga bulan sebelum akhirnya memutuskan kembali ke peradaban.

Baca Juga: Penggunaan Deksametason untuk Covid-19 Berlaku Terbatas, BPOM: Belum Ada Obat yang Spesifik 

Ketika ia mencoba untuk kembali, Christopher McCandless tiba di persimpangan Sungai Teklanika, tetapi karena air sungai mengalir deras dan tinggi akibat hujan dan pencairan salju, ia tidak dapat menyeberangi sungai tersebut.

Merasa akan sia-sia, maka dia kembali ke bus tersebut dan bertahan selama satu bulan sebelum akhirnya Christopher McCandless meninggal pada Agustus 1992.

Usai kejadian itu, tak sedikit orang berusaha untuk menelusuri kembali langkah-langkah Christopher McCandless setiap tahunnya.

Tak sedikit juga orang mengalami kegagalan hingga harus diselamatkan dan bahkan beberapa orang harus meninggal dunia.

Baca Juga: Demi Ciptakan Vaksin Corona, Peneliti Tiongkok Rela Bekerja Nonstop hingga Kera Percobaan Menipis 

Februari 2019, petugas pemadam kebakaran dan pasukan negara bagian Alaskan menyelamatkan lima orang asal Italia di Trail Stampede ketika kelimanya kembali setelah mengunjungi bus itu.

Kemudian kurang dari setahun sebelumnya, seorang wanita asal Belarusia meninggal di tengah perjalanan pada saat mencoba menyeberangi Sungai Teklanika untuk mengunjungi bus tersebut bersama dengan suaminya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CNN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah