Hal ini menyiratkan kalau responden yang memiliki kepercayaan sosial yang lebih tinggi dan yang percaya bahwa komunitas tempat mereka tinggal mampu memberikan lebih banyak kesempatan dan kesetaraan cenderung memandang pernikahan dan persalinan sebagai pilihan yang menarik.
Baca Juga: One Piece: 7 Pedang Terkuat Milik Roronoa Zoro hingga yang Sekarang, Simak Urutannya
Pada hasil studi terpisah, hasil juga menunjukkan lebih sedikit orang, baik pria maupun wanita, yang beranggapan kalau membantu dan merawat orang tua adalah tugas wajib seorang anak.
Korea Institute for Health and Social Affairs membagikan survei yang diambil antara bulan Maret dan Juli 2022 pada total 7.865 rumah tangga.
Hasilnya mengungkapkan penurunan dari 52,6 persen pada 15 tahun lalu, kini ada 21 persen responden yang menyatakan anak-anak harus tinggal bersama orang tua dan merawat mereka.
Lebih lanjut, penurunan juga terlihat selama 15 tahun ini pada hasil survei mengenai anak kecil harus diasuh ibunya di rumah.
Baca Juga: Pemprov NTT Mulai Berlakukan Aturan Baru, Anak SMA Masuk Sekolah Pukul Lima Pagi
Pada 2007 hasil responden terkait ibu harus mengurus anaknya menghasilkan 64,7 persen, tapi di 2022 hanya 39,6 persen.
Berbeda dari masa lalu, saat keluarga memiliki beban pikulan di pundak untuk menghidupi dan merawat orang tua serta anak mereka.
Dari hasil laporan ini mengungkapkan pandangan bahwa masyarakat dan negara lan yang bertanggung jawab mengurus kelompok-kelompok tersebut.***