Rugi Setelah Ledakan Besar Lebanon, Kuwait Berjanji Buatkan Kembali Gudang Penyimpanan Terbesar

- 24 Agustus 2020, 10:05 WIB
Kuwait bersiap membangun kembali gudang penyimpanan padi-padian atau silo terbesar di Lebanon.
Kuwait bersiap membangun kembali gudang penyimpanan padi-padian atau silo terbesar di Lebanon. /Reuters

PR BEKASI -  Pascaledakan yang terjadi di Beirut Lebanon pada 20 hari lalu, Kuwait berkomitmen akan membangun kembali fasilitas gudang penyimpanan padi-padian atau silo terbesar yang dimiliki Lebanon sebelum terjadi ledakan.

Hancurnya fasilitas gudanh penyimpanan berkapasitas 120.000 ton yang menjadi titik masuk utama pangan impor tersebu, membuat para pengimpor di Kuwait harus mengandalkan gudang milik swasta yang lebih kecil untuk menyimpan gandum mereka.

Duta Besar Kuwait untuk Lebanon Abdulaal al-Qenaie mengatakan kepada radio lokal, VdL, pada Minggu, 23 Agustus 2020 bahwa silo yang hancur itu dibangun pertama kali pada 1969 dengan pinjaman pembangunan dari Kuwait.

Baca Juga: Yakin Virus Corona Lebih Cepat Selesai daripada Flu Spanyol, WHO: Kita Punya Teknologi Lebih Baik

Dan sekarang Kuwait akan membangun kembali silo tersebut.

"Bagaimana menjaga hubungan antara dua negara bersaudara yang menghormati satu sama lain," kata Qenaie yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Gulf News.

"Kuwait sebelumnya telah  berkomitmen untuk memberi bantuan kepada Lebanon sebesar  41 juta dolar, dengan rincian sebesar  30 juta dolar dalam komitmen sebelumnya dan 11 juta dolar untuk bantuan, medis, dan bantuan makanan," ucap utusan itu 

Menteri Ekonomi Lebanon, Raoul Nehme menjamin kepada publik bahwa tidak akan terjadi krisis tepung atau roti di negara itu, yang kebanyakan gandum, sebagai bahan baku makanan utama, diimpor dari luar negeri.

Baca Juga: Hasil Playoff NBA: Celtics Sapu Bersih 76ers, Luka Doncic Pimpin Mavericks Tumbangkan Clippers

Sebelumnya seperti yang telah diberitakan Pikiranrakyat-Bekasi.com telah terjadi dua ledakan besar yang mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020 yang meratakan wilayah kota pelabuhan Port of Beirut.

Ledakan tersebut menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung di ibu kota dan mengirim awan jamur raksasa ke langit seperti pada ledakan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II.

Selain itu, ledakan tersebut juga menyebabkan lebih dari 150 orang tewas dan 5.000 luka-luka, dengan mayat-mayat yang terkubur di reruntuhan, kata para pejabat.

Otoritas Lebanon menyebut penyebab ledakan di Pelabuhan utama Beirut kemungkinan karena ribuan ton amonium nitrat yang telah tersimpan lama di gudang tersebut.

Baca Juga: Tumbang dari Bayern Muenchen, Thomas Tuchel: Kami Tidak Pantas Mendapat Hasil Ini

Amonium nitrat adalah zat kristal tak berbau yang biasa digunakan sebagai pupuk. 

Zat ini diketahui telah menjadi penyebab berbagai ledakan di sektor industri selama beberapa dekade terakhir.

Mantan Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab, mengatakan ada 2.750 metrik ton amonium nitrat yang telah disimpan selama bertahun-tahun di sebuah gudang di pinggir kota Beirut yang meledak itu.

Ledakan itu telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di ibu kota Lebanon.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: gulfnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah