Tank Israel Hantam Hamas Usai Serangan Balon dari Gaza

- 30 Agustus 2020, 17:06 WIB
Asap mengepul setelah serangan roket artileri Israel ke Jalur Gaza.
Asap mengepul setelah serangan roket artileri Israel ke Jalur Gaza. /

 

PR BEKASI - Setelah serangan balon dari Palestina, tentara Israel mengkonfirmasi tank-tanknya telah menyerang Hamas di Jalur Gaza pada Minggu, 30 Agustus 2020.

Menurut ppernyataan militer, serangan balon itu berisi bahan peledak dan zat yang mudah terbakar ke wilayah Israel selatan sejak Sabtu, 29 Agustus 2020 kemarin.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, tidak ada laporan langsung tentang jatuhnya korban dari salah satu insiden tersebut.

Baca Juga: TNI AD Minta Maaf Atas Penyerangan di Mapolsek Ciracas: Kami Minta Bantuan Masyarakat

Sumber Palestina mengatakan, sebuah roket artileri milik Israel telah ditembakkan ke pos militer milik Hamas di timur Khan Younis dan ke timur Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.

Menurut pemadam kebakaran Israel, bom dan zat mudah terbakar yang terpasang pada balon helium tersebut telah memicu lebih dari 400 kebakaran di Israel selatan.

Tentara Israel telah melakukan serangan di Gaza hampir setiap hari sejak 6 Agustus, bersama dengan pengetatan blokade yang telah diberlakukan di wilayah Palestina sejak 2007.

Baca Juga: Usai Diperiksa Seharian, Tiga Anggota TNI Mengaku Terlibat dalam Perusakan di Mapolres Ciracas

Di bawah langkah-langkah baru tersebut, Israel telah melarang masuknya bahan bakar untuk satu-satunya pembangkit listrik di Jalur Gaza yang menyebabkan daerah tersebut menjadi gelap gulita.

Jalur Gaza memiliki populasi dua juta orang, lebih dari setengahnya hidup dalam kemiskinan, menurut laporan dari Bank Dunia.

Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniya, mengatakan kelompoknya tidak akan mundur dalam berjuang melawan blokade Israel.

Baca Juga: Advokat Aceh Apresiasi Ganja sebagai Tanaman Obat Binaan oleh Kementan

"Keputusan kami dan keputusan rakyat kami adalah melanjutkan perlawanan pada kebijakan Israel yang tidak adil ini dalam segala bentuknya," kata Haniya dalam pernyataannya.

Delegasi Mesir dikabarkan telah bolak-balik antara kedua negara untuk mencoba menengahi perjanjian gencatan senjata baru dimana Israel berkomitmen untuk meringankan blokadenya di Gaza dengan imbalan Gaza harus menghentikan serangan balon tersebut.

Pekan ini utusan Qatar untuk Gaza, Mohammed al-Emadi menyumbangkan sebesar 30 juta dollar atau sekitar Rp430 Miliar bagi daerah tersebut pada Selasa, 25 Agustus 2020 sebelum mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel di Tel Aviv.

 

Sumber yang dekat dengan delegasi Qatar mengatakan para pejabat Israel telah mengatakan kepada al-Emadi bahwa mereka bersedia untuk mengakhiri hukuman larangan pengiriman bahan bakar untuk pembangkit listrik Gaza.

Bantuan keuangan dari negara penghasil gas tersebut telah menjadi komponen penting dari gencatan senjata, yang pertama kali disetujui pada November 2018 dan diperbarui beberapa kali sejak itu.

Di bawah persyaratan itu, Israel mengatakan akan mengambil langkah-langkah lain untuk mengurangi pengangguran lebih dari 50 persen di wilayah berpenduduk sekitar dua juta orang itu.

Namun sampai sekarang, Negara zionis Itu belum mewujudkan hal tersebut pada daerah yang berbatasan langsung dengan Mesir tersebut.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah