PR BEKASI - Ribuan warga Israel melakukan protes di luar kediaman resmi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Sabtu, 5 hingga 6 September 2020 dini hari untuk menuntut agar pemimpin Israel tersebut mengundurkan diri.
Protes yang sudah memasuki minggu ke-11 itu dimulai saat Israel masih berjuang melawan COVID-19 yang melanda negara tersebut.
Para pengunjuk rasa telah memprotes penanganan Netanyahu atas krisis virus corona, yang telah menyebabkan melonjaknya pengangguran, dan mereka mengatakan dia harus mundur dan diadili atas tuduhan korupsi.
Baca Juga: Ketua DPRD Lebak Tewas Misterius di Hotel, DPC Gerindra Sebut Dindin Kelelahan: Bukan karena Jantung
Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan "Revolution" dan "Out From Here" serta memegang membawa bendera Israel.
Kerumunan yang lebih kecil berkumpul di jembatan dan di persimpangan di seluruh negara Zionis tersebut, juga menyerukan agar Netanyahu mundur.
Pemerintah bergerak cepat untuk menanggulangi COVID-19 musim semi lalu, tetapi gagal membuka kembali ekonomi dan sekarang menghadapi wabah yang lebih kuat.
Baca Juga: Tingkatkan Kepercayaan Wisatawan di Masa Pandemi, Kemenparekraf Lakukan Gerakan BISA dan GPM
Jumlah korban tewas telah melampaui 1.000 orang, dan negara sedang mempertimbangkan lockdown baru untuk menghentikan lonjakan cepat infeksi harian, Israel saat ini memiliki lebih dari 26.000 kasus positif COVID-19.