19 Tahun Berlalu, Warga Amerika Kenang Tragedi 9/11 Gedung Kembar WTC, Pentagon Pancarkan Cahaya

- 11 September 2020, 19:04 WIB
Tragedi 9/11 Gedung Kembar WTC.
Tragedi 9/11 Gedung Kembar WTC. /The Atlantic/

PR BEKASI – Dunia saat ini tengah menghadapi krisis pandemi virus corona, termasuk Amerika Serikat (AS) yang merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi.

AS juga saat ini tengah menghadapi musim kampanye yang berkecamuk antara kandidat presiden Donald Trump dan Joe Biden.

Protes nasional juga sering terjadi di mana-mana, isu diskriminasi kulit hitam dan kekerasan seringkali terjadi di New York dan seluruh warga AS.

Baca Juga: Sinopsis Arsenal yang Tayang di Bioskop Trans TV, Kisah Kakak Beradik yang Terjebak Jerat Mafia

Di tengah berbagai peristiwa yang terjadi, warga AS harus tetap meluangkan waktu di hari Jumat, 11 September untuk memperingati peristiwa 9/11, peristiwa yang terjadi 19 tahun lalu tetap menjadi hal penting mengenai pengorbanan dan kepahlawanan yang pantas dihormati.

Pada hari yang sama di tahun 2001, penduduk Gotham juga sedang sibuk menuju tempat pemungutan suara dalam rangka pemilihan walikota, di sisi lain pesawat mulai menabrak gedung WTC.

Pesawat menabrak Menara Utara gedung WTC yang saat itu mengundang para jurnalis untuk segera meliput kejadian yang awalnya terlihat seperti kecelakaan tersebut.

Baca Juga: Jelang Laga Uji Coba Melawan Bhayangkara FC, Persib Bandung Perbaiki Sektor Lini Depan

Kemudian setelah terjadi hantaman di Menara Selatan, akhirnya mereka baru menyadari bahwa negara sedang diserang. Serangan di Pentagon saat itu juga akhirnya menambah ketakutan dan kebingungan warga AS.

Pesawat keempat kemudian jatuh di Pennsylvania dan Amerika seketika mulai mempelajari mengenai para penumpang yang berani menyerbu kokpit untuk mengambil alih kendali penerbangan, hal ini membuat penyerang, atau mereka sebut dengan teroris, menyerah dan mengorbankan semua penumpang.

Serangan 9/11 menyebabkan 3.000 orang tak berdosa tewas dan selama berminggu-minggu setelah kejadian tersebut, banyak pahlawan berdatangan dari seluruh penjuru untuk membantu penyelamatan dan pemulihan.

Baca Juga: Dinilai Manjakan Player, PUBG Mobile Versi 1.0 Tawarkan Banyak Perubahan Baru

Pada masa itu dua kubu di Amerika, yakni Republik dan Demokrat, tidak begitu memikirkan pertarungan politik. Mereka berkumpul dengan tujuan yang sama yaitu menghibur, membangun kembali, dan membela negara.

Amerika saat itu bersatu untuk menuntut penguasa Taliban di Afghanistan agar menyerahkan Osama bin Laden dan para pemimpin Al Qaeda lainnya yang dikatakan sebagai dalang di balik serangan tersebut.

Amerika membangun New York kembali dan mendirikan menara baru di situs Ground Zero dan tugu peringatan serta museum untuk mengenang peristiwa memilukan tersebut.

Baca Juga: Ketidakpastian Ekonomi di Tengah Pandemi, Kemenkeu Prioritaskan Empat Hal Pada Kebijakan Fiskal 2021

Sudah lama sekali, hampir seperempat orang Amerika yang hidup sekarang, saat kejadian itu belum lahir. Amerika masih harus bersatu, setidaknya untuk hari ini dalam ingatan dan dalam tekad untuk memastikan hal yang mengerikan itu tidak terulang kembali.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x