ESA dan NASA Jalin Kerja Sama untuk Selamatkan Bumi dari Ancaman Asteroid

- 17 September 2020, 15:56 WIB
Ilustrasi asteroid mengancam Bumi.
Ilustrasi asteroid mengancam Bumi. /The Economic Times/

PR BEKASI – Masih ingatkah anda dengan film Armageddon yang dibintangi oleh aktor Bruce Willis?

Film rilisan tahun 1998 tersebut menceritakan tentang sebuah tim yang dikirim ke ruang angkasa yang ditugaskan untuk melakukan misi berbahaya menghancurkan asteroid yang akan menghancurkan Bumi?

Nampaknya, cara untuk melindungi Bumi dari hantaman asteroid seperti dalam film tersebut di masa mendatang akan menjadi kenyataan.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’, ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Baru-baru ini, Badan Antariksa Eropa (ESA) bersama dengan NASA membuat sebuah kesepakatan untuk melaksanakan proyek bersama untuk mencari cara untuk menghindarkan asteroid yang akan menghantam Bumi.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari RRI, Kamis, 17 September 2020, kedua badan antariksa tersebut menggelontorkan dana senilai 129 juta euro atau setara Rp2,260 triliun untuk melaksanakan proyek yang dapat menyelamatkan Bumi tersebut.

Dalam proyek ini, NASA akan meluncurkan pesawat ruang angkasa pada Juni 2021 yang ditabrakkan ke asteroid Dimorphus untuk menguji apakah mungkin mendorong objek yang mungkin mengancam Bumi ke jalur yang lebih aman.

Baca Juga: Peringati Harubnas, Menhub Ingin Transportasi Jadi Garda Terdepan Cegah Pandemi Covid-19

ESA juga akan meluncurkan pesawat ruang angkasa buatannya yang dinamai dengan nama Hera.yang diambil dari nama dewi pernikahan Yunani.

Hera sendiri akan diluncurkan pada Oktober 2024 untuk memetakan kawah yang dihasilkan dari tabrakan dan mengukur massa asteroidnya, diperkirakan mencapai spot tersebut pada akhir 2026 untuk survei enam bulan.

"Kami ingin untuk pertama kalinya mencoba untuk menyetir asteroid dari jalur potensi tabrakannya dengan Bumi," kata direktur ESA, Rolf Densing dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, 17 September 2020.

Baca Juga: Noah Lelang Vinyl Gold Edition di Hari Jadi Ke-8, Raffi Ahmad Menang dengan Harga Fantastis

Dimorphous berdiameter 160 meter, kira-kira sebesar Piramida Agung Giza di Mesir, yang menurut ESA cukup besar untuk menghancurkan seluruh kota jika menabrak Bumi.

Hera, yang dibuat seukuran meja, harus bernavigasi mandiri di sekitar asteroid saat mengumpulkan data. Ia juga akan meluncurkan satelit mini - kubus berukuran 10 cm yang dapat terbang lebih dekat ke permukaan asteroid.

Marco Fuchs, kepala eksekutif kelompok ruang angkasa dan teknologi Jerman OHB yang akan mengembangkan pesawat Hera, mengatakan mencoba mengalihkan asteroid itu seperti bermain biliar.

Baca Juga: Cek Fakta: Usai Kejadian Penusukan, Syekh Ali Jaber Pulang ke Madinah 

Menurutnya, hal ini merupakan sebuah tantangan untuk bisa mengarahkan ke benda angkasa sekecil itu.

"Anda harus mengarahkan dengan sangat tepat, Anda harus menemukannya terlebih dahulu dan kemudian mendekatinya sedemikian rupa sehingga Anda benar-benar dapat mengamati apa yang terjadi sebagai akibat dari dampak satelit Amerika." katanya.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x