Putra Donald Trump Diduga Lakukan Penipuan, Eric Trump Siap Diperiksa Kejaksaan Usai Pilpres AS

- 18 September 2020, 20:59 WIB
utra Donald Trump, Eric Trump.* /Wcax/
utra Donald Trump, Eric Trump.* /Wcax/ /

 

PR BEKASI – Putra Presiden Amerika Serikat, Eric Trump, siap melakukan pemeriksaan dalam penyidikan oleh jaksa agung Negara Bagian New York terkait dugaan kasus penipuan nilai aset.

Diketahui bahwa Erick Trump diduga melakukan penipuan demi mendapatkan pinjaman dan menghindari pajak, oleh ayahnya atau Trump Organization.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pengacara Eric Trump mengatakan, putra Donald Trump tersebut bersedia diperiksa setelah pelaksanaan pemilihan presiden AS pada 3 November 2020.

Baca Juga: Pelajaran Sejarah Tak Wajib untuk SMA, Fadli Zon: Jika Begitu, Indonesia Akan Bubar!

Dalam surat balasan yang diserahkan ke pengadilan, Kamis, 17 September 2020, Eric Trump yang diwakili oleh pengacaranya tersebut mengatakan ada beberapa alasan yang membenarkan penundaan itu.

Diantaranya jadwal perjalanan yang terlampau padat dan agenda lainnya, serta pentingnya menghindari kesan politisasi dalam proses penyelidikan.

Pengacara mengatakan, mereka mengusulkan empat tanggal pemeriksaan untuk Eric Trump yang akan dimulai sejak 19 November.

Baca Juga: Akhir Pekan Ini Persib Gelar Dua Laga Uji Coba Melawan Tim Liga 3, Dua Pemain Terpaksa Absen

“Eric Trump selalu dan akan terus bersedia memenuhi surat panggilan,” kata tim pengacara Eric Trump.

Juru bicara untuk Jaksa Agung Negara Bagian New York, Letitia James, lewat pernyataan tertulis mengatakan tidak akan membiarkan pihak Eric Trump untuk mendikte penegak hukum.

“Kami tidak dapat mengomentari satu kasus tertentu, tetapi kami tidak dapat membiarkan pihak atau individu tertentu mendikte bagaimana kami menegakkan hukum, dan kami juga tidak akan membiarkan siapapun menghindar dari surat pemanggilan yang sah dimata hukum,” katanya.

Baca Juga: Gelar Razia Operasi Yustisi, Masyarakat Luar Tidak Diperbolehkan Berkunjung ke Bandung

Jaksa James pada 24 Agustus menyebut Trump Organization, yang dipimpin oleh Eric Trump, menghindari surat panggilan penyidikan terkait dugaan kasus penipuan dan pelanggaran hukum.

Walaupun demikian, kejaksaan belum menetapkan ada pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Trump Organization.

Jaksa agung New York itu mengatakan penyelidikan terhadap Trump Organization dimulai setelah eks pengacara pribadi Presiden Donald Trump, Michael Cohen menyebut bahwa sang presiden telah melakukan penipuan dalam laporan keuangannya.

Baca Juga: Berharap Tak Mudah Dikenali, 200 Lebih Narapidana Ini Melarikan Diri dari Penjara dengan Telanjang

Menurut Cohen, Donald Trump menaikkan nilai sejumlah aset demi mendapatkan pinjaman dan asuransi dan menurunkan nilai beberapa aset guna mengurangi jumlah pajak properti yang wajib dibayar.

Sejauh ini, kejaksaan masih memeriksa empat properti milik Trump, yaitu Seven Springs Estate di Westchester County, New York; 40 Wall Street di Manhattan; Trump International Hotel and Tower di Chicago, dan Trump National Golf Club di Los Angeles.

Trump Organization mengatakan penyelidikan terhadap Donald Trump, seorang politisi dari Partai Republik, oleh James, seorang pendukung Partai Demokrat, terkait kepentingan politik.

Baca Juga: Urai Kepadatan dan Cegah Penyebaran Covid-19, Kota Bandung Kembali Berlakukan Buka Tutup Jalan

Lewat surat balasan ke pengadilan, tim pengacara Eric Trump mengatakan kliennya tidak seharusnya diwajibkan menyerahkan ribuan halaman berisi transkrip percakapan dari penasihat hukumnya. Kejaksaan juga memanggil tim pengacara untuk diperiksa.

Sidang terkait surat pemanggilan itu akan berlangsung di Pengadilan Negara Bagian New York di Manhattan pada 23 September 2020.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x