Pada Februari, Taliban Afghanistan dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan yang memungkinkan penarikan pasukan AS dengan imbalan jaminan Taliban Afghanistan tidak akan menahan pemberontak lain.
Baca Juga: Putra Donald Trump Diduga Lakukan Penipuan, Eric Trump Siap Diperiksa Kejaksaan Usai Pilpres AS
PBB mengatakan dalam sebuah laporan pada bulan Juli ada lebih dari 6.000 pejuang Pakistan di Afghanistan, sebagian besar berafiliasi dengan TTP, yang bisa pulang jika mereka kehilangan perlindungan.
"Ini menjadi perhatian semua orang," kata seorang pejabat keamanan Barat yang berbasis di Pakistan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Militer Pakistan tidak menanggapi permintaan untuk mengomentari kekerasan itu tetapi juru bicaranya mengatakan di Twitter baru-baru ini bahwa serangan itu dimaksudkan untuk menggagalkan Proses Perdamaian di Afghanistan.
Baca Juga: Pelajaran Sejarah Tak Wajib untuk SMA, Fadli Zon: Jika Begitu, Indonesia Akan Bubar!
Bagi mereka yang tinggal di daerah tersebut, ketidakamanan kembali menjadi kekhawatiran sehari-hari.
TTP mengeluarkan pernyataan minggu ini yang menyuruh penduduk untuk pergi sampai perdamaian disepakati kembali.
"Perang kami melawan Pakistan terus berlanjut dan Anda akan terus melihat serangan harian," kata kelompok itu.***