RCMP juga menambahkan bahwa pihak FBI telah menganalisis zat-zat apa saja yang ditemukan dalam amplop tersebut.
"FBI telah melakukan analisis terhadap substansi yang ditemukan di amplop. Laporan ini menunjukkan adanya risin, zat beracun," ujar RCMP.
Baca Juga: Dituding Terlibat Politik Praktis di Pilkada Surabaya, RPH: Itu Pengguna Jasa atau Para Jagal
RCMP mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan FBI, tetapi menolak untuk membahas rincian kasus tersebut lebih lanjut.
Diketahui, amplop surat yang mengandung racun tersebut pertama kali ditemukan di pusat surat pemerintah sebelum tiba di Gedung Putih.
Saat ditanya tentang kasus tersebut, FBI mengatakan bahwa saat ini agen mereka sedang melakukan penyelidikan dengan Dinas Rahasia AS dan Layanan Inspeksi Pos AS.
Baca Juga: Rumah Sakit Kepulauan Sumenep Belum Selesai tapi Sudah Diresmikan, Tokoh Masyarakat: Merasa Dibodohi
"Dinas Rahasia AS dan mitra Layanan Inspeksi Pos AS sedang menyelidiki surat mencurigakan yang diterima di fasilitas surat pemerintah AS. Saat ini, diketahui tidak ada ancaman terhadap keselamatan publik," kata FBI.
Sedangkan Gedung Putih dan Dinas Rahasia AS menolak berkomentar perihal terjadinya insiden tersebut.
Diketahui, risin terkandung secara alami dalam biji jarak, tetapi dibutuhkan tindakan khusus dan proses yang lebih lanjut untuk mengubahnya menjadi senjata biologis yang mematikan.