Sementara, CNBG belum menanggapi permintaan dari Reuters untuk berkomentar.
Diketahui, Tiongkok meluncurkan program darurat vaksin pada Juli lalu.
Baca Juga: Sayangkan Penangkapan Petinggi KAMI, Fahri Hamzah: Kenapa Semua Harus Berakhir di Bui?
Negara itu menawarkan tiga suntikan eksperimental yang dikembangkan oleh unit perusahaan raksasa farmasi negara Tiongkok.
Yakni National Pharmaceutical Group, dan oleh Sinovac Biotech yang terdaftar di Amerika Serikat (AS).
Vaksin keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer Tiongkok pada Juni lalu.
Baca Juga: Tanggapi Mosi Tidak Percaya, TB Hasanuddin: Seperti 'Jaka Sembung Naik Ojek, Enggak Nyambung Jek'
Sementara itu, sebuah perusahaan kecerdasan buatan dan komputasi awan yang berbasis di Abu Dhabi, Grup 42, mendekati akhir uji klinis fase III vaksin atas kerja sama dengan CNBG.***