Pemerintah Panggil Dubes Prancis, DPR Minta WNI di Eropa Ikut Diawasi

- 28 Oktober 2020, 13:32 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS yang juga Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta.
Wakil Ketua Fraksi PKS yang juga Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta. /ANTARA/Dok.PKS/am

"Karena sangat mungkin ucapan Macron itu akan meningkatkan kekerasan kelompok ultra kanan kepada kaum muslimin dan imigran," tuturnya.

Dikatakannya bahwa ucapan Macron telah menunjukkan pikiran dia yang kerdil dan dapat membahayakan upaya membangun dunia yang harmonis.

Tidak hanya pernyataan yang dilontarkan terhadap Islam, tetapi juga sikap yang ditunjukkan oleh Macron yang telah membiarkan penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo.

"Simbol agama adalah sakral bagi pemeluknya. Bagi umat Islam, Nabi Muhammad SAW adalah sosok paling penting. Ucapan Macron jelas melukai hati umat Islam di seluruh dunia, kita sangat marah atas penghinaan ini," katanya.

Baca Juga: Senator Amerika Serikat: Tiongkok Lakukan Genosida pada Etnis Uighur

Sebab pernyataan itu akan memantik adanya Islamofobia, mendorong kebencian antarpemeluk agama serta telah menodai prinsip kebebasan maupun nilai secara universal.

Lebih memprihatinkan lagi, jika benar dugaan bahwa Macron mengucapkan pernyataannya sebagai bentuk mencari dukungan dari kelompok sayap kanan dan ekstrem kanan di Prancis.

"Beberapa analisa menyebut tujuan Macron adalah terpilih kembali pada 2022, maka dia membuat isu soal keamanan yang selama ini menjadi titik lemahnya," katanya.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x