PR BEKASI - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengkritik agama Islam dan justru membela perusahaan penerbit Charlie Hebdo yang telah menggambarkan sosok Nabi Muhammad SAW menjadi sebuah karikatur, memicu kecaman dari negara-negara Islam di dunia, termasuk Indonesia.
Pernyataan Emmanuel Macron tersebut disampaikan setelah terjadinya pembunuhan terhadap seorang guru yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya di kelas.
Dalam pernyataannya tersebut, Emmanuel Macron mengatakan, "Sang guru dibunuh karena kaum Islam menginginkan masa depan kita."
Baca Juga: Elektabilitasnya Salip Prabowo dan Anies, Ganjar Pranowo: Saya Mau Urus Mudik Saja
Dirinya bahkan mengatakan, "Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis."
Menanggapi hal tersebut, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) ikut mengecam peryataan Emanuel Macron yang dinilai telah menghina agama Islam.
Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Luqman Hakim meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sikap terhadap pernyataan kontroversial Emmanuel Macron tersebut.
"Sebagai Presiden negara Muslim terbesar, Pak @jokowi perlu nyatakan sikap terhadap Macron, mewakili umat Islam Indonesia yang tidak terima agamanya dihina," tulis Luqman Hakim di Twitter dengan akun resminya @LuqmanbeeNKRI, Senin, 26 Oktober 2020.
Baca Juga: Praktik Dinasti Politik Kian Marak, DPR: Kalau Dibiarkan, Bangsa Ini Akan Dipimpin Pemimpin Karbitan
Editor: M Bayu Pratama