PR BEKASI - Sejak dibukanya masa pendaftaran untuk Pilkada Serentak 2020, topik seputar dinasti politik terus ramai diperbincangkan publik.
Dinasti politik adalah kekuasaan yang bersifat turun-temurun dilakukan dalam sebuah keluarga yang masih terikat hubungan darah untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan.
Dugaan praktik dinasti politik pun kembali tampak dalam gelaran Pilkada Serentak 2020 yang direncanakan akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang meski di tengah pandemi covid-19.
Baca Juga: Pangandaran Aman, Akibat Hoaks Gempa dan Tsunami Susulan Pemesanan Hotel Banyak yang Batal
Hal tersebut dapat dilihat dari adanya putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wali kota Solo dan menantu Jokowi, Bobby Nasution yang menjadi calon wali kota Medan.
Selain itu, ada juga putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah yang menjadi calon wali kota Tangerang Selatan, dan lain sebagainya.
Melihat fenomena tersebut, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto mengaku prihatin dengan sikap abai Jokowi dan pemerintahnya terhadap berkembangnya praktik dinasti politik.
Dia menilai, sikap ini sangat berbahaya bagi masa depan demokrasi. Karena secara tidak langsung akan menghambat proses kaderisasi partai politik dan regenerasi kepemimpinan nasional secara terbuka.
Baca Juga: Ungkap Rahasia Besar tentang Vanuatu, Tantowi Yahya: Mereka Adalah Orang Papua yang Merantau
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: RRI