Tiongkok Bantah Ucapan Menlu AS yang Sebut Komunis Tiongkok Ancaman Bagi Kebebasan Umat Beragama

- 30 Oktober 2020, 10:20 WIB
Muslim Uighur di Tiongkok.
Muslim Uighur di Tiongkok. /Dancingturtles.org

“Tidak ada pembenaran atas pengurangan kemiskinan, dengan meaksa sterilisasi atau mengambil anak-anak dari orang tua mereka, untuk diajarkan kembali di sekolah asrama yang dijalankan oleh negara,” tutur Michael Richard Pompeo.

Pernyataannya tersebut, merujuk kepada kamp-kamp pelatihan yang dibuat oleh Pemerintah Tiongkok, untuk masyarakat etnis Uighur.

Baca Juga: Kehadiran Vaksin Covid-19 dan Stimulus Ekonomi Dinilai Bisa Dorong Kinerja BUMN

“Ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama, adalah perang Partai Komunis Tiongkok terhadap orang-orang dari umat mana pun. Muslim, Buddha, Kristen, juga praktisi Falun Gong,” ujar Michael Richard Pompeo.

Tidak lama setelah pertemuan antara Michael Richard Pompeo dan GP Ansor, Dubes Xiao Qian pun menegaskan bahwa Tiongkok merupakan sahabat tulus bagi dunia Muslim.

“(Kami) senantiasa teguh mendukung perjuangan adil rakyat Palestina,” ucap kepala perwakilan Tiongkok di Indonesia.

Baca Juga: Percaya Masyarakat Bisa Patuhi Prokes pada Pilkada 2020, Analis Politik: Asalkan Terus Diingatkan

“Sebaliknya, Pemerintah AS justru menerbitkan muslim ban (larangan bagi muslim untuk masuk AS), mengabaikan hal dan kepentingan legal Palestina dalam konflik dengan Israel,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, Xiao Qian melanjutkan bahwa pemerintah AS juga membangkitkan revolusi berwarna di sejumlah negara muslim, meluncurkan perang proksi, dan bahkan melakukan serangan langsung terhadap negara lain.

Dia mengatakan bahwa kebijakan luar negeri AS justru menjadi penyebab ketidakstabilan, konflik, perpecahan, dan ‘penderitaan berkepanjangan bagi dunia muslim’.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x