"Sebagai pecinta demokrasi, saya berharap Prancis sebagai negara-negara demokrasi yang mapan, mampu menjadi contoh yang baik dalam perlundungan, dan penghormatan terhadap hak-hak kelompok minoritas," tulis AHY, menambahkan.
"Untuk itu, mewakili @PDemokrat, saya mendorong dan mendukung pemerintah RI (Republik Indonesia) untuk bersikap tegas. Pemanggilan Dubes (Duta Besar) Prancis oleh @Kemenlu_ RI harus dipastikan pesan Indonesia benar-benar didengar. Jangan membiarkan kontroversi ini berlarut-larut dan timbulkan hal-hal tidak produktif di tengah pandemi," katanya.
Selain itu, AHY mengungkapkan bahwa Indonesia mempunyai tanggung jawab moral dalam hal ini. Karena, Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.
Saya mengikuti perkembangan berita ttg kontroversi Presiden Perancis Emmanuel Macron terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad SAW. Dilihat dari aspek apapun, sikap Macron tetap tidak bisa dibenarkan.— Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (@AgusYudhoyono) October 29, 2020
Baca Juga: Penikam Ustaz di Aceh Berhasil Diungkap, Ternyata Mantan Anggota Polri
"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia punya tanggung jawab moral untuk suarakan aspirasi muslim dunia. Saya juga mengajak saudara-saudara umat Islam untuk menahan diri dan tidak terprovokasi. Mari kita buktikan, Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin. Membawa rahmat dan pesan damai bagi dunia," kata AHY, menambahkan.
Diketahui, sejumlah umat muslim dunia sudah menyuarakan untuk memboikot produk asal Prancis sebagai bentuk protes.
Tidak tinggal diam, umat muslim Indonesia juga dikabarkan akan menggelar aksi demo di Kedutaan Prancis pada Senin, 2 Oktober 2020 mendatang.***
Editor: M Bayu Pratama