Paty dipenggal setelah ia menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi Muhammad SAW di depan kelas dan ia menyebutnya sebagai kebebasan berekspresi.
Sementara, di Pakistan, Bangladesh, dan wilayah Palestina, puluhan ribu Muslim menggelar protes anti-Prancis setelah salat Jumat.
Baca Juga: Prancis Dinilai Telah Menghina Nabi Muhammad SAW, Kisah Sultan Abdul Hamid II Terulang Kembali
Di Islamabad, polisi secara singkat menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa yang menerobos blokade keamanan dalam upaya yang gagal untuk berdemonstrasi di kedutaan Prancis.
Di Bangladesh, para demonstran di ibu kota Dhaka meneriakkan "Boikot produk Prancis" dan membawa spanduk yang menyebut Macron "teroris terbesar di dunia". Beberapa patung presiden Prancis dibakar.
"Macron memimpin Islamofobia," kata pengunjuk rasa Dhaka Akramul Haq. “Dunia Muslim tidak akan membiarkan hal ini sia-sia. Kami akan bangkit dan berdiri dalam solidaritas melawan dia."
Baca Juga: Berawal dari Unggahan di Instagram, Bagus Kahfi Dikabarkan Telah Resmi Bergabung dengan FC Utrecht
Protes juga terjadi di India, Lebanon, dan Somalia.
Pemimpin gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, Sayyid Hassan Nasrallah, mengatakan kartun itu adalah agresi.
Dia mengutuk penikaman di Nice, tetapi mengatakan para pemimpin Barat juga memikul tanggung jawab atas kejahatan semacam itu karena peran mereka dalam konflik Timur Tengah.***