Demonstrasi Reformasi Kerajaan Masih Berlanjut, Pakar: Raja dan PM Thailand Abai terhadap Warganya

- 31 Oktober 2020, 09:41 WIB
Aksi protes yang dilakukan warga muda di Thailand.
Aksi protes yang dilakukan warga muda di Thailand. /Twitter/@AJEnglish

Seperti yang diketahui, warga muda Thailand juga meminta agar pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha, yang melakukan kudeta di tahun 2014, untuk mundur.

Heru Susetyo pun menilai, dalam menghadapi demonstrasi oleh massa pro-demokrasi, Prayuth Chan-Ocha perlu mengedepankan dialog daripada tindakan represif.

Baca Juga: Sempat Dikabarkan Hilang Usai Bermain, Jenazah Bocah Ini Ditemukan di Saluran Air Sawah Besar

Hal tersebut, dilakukan agar permasalahan yang dihadapi lembaga kerajaan dan warga Thailand tidak berlarut.

Bagaimana pun, solusinya harus mendengarkan keinginan kelompok sipil sebagai negara demokrasi, meskipun diperintah di bawah monarki konstitusional.

“Prayuth harus mengakomodir suara masyarakat sipil, bahkan justru kurang mengerti perasaan rakyatnya,” ujar Heru Susetyo.

Baca Juga: Pompeo Sampaikan Pidato di Depan GP Ansor, Rocky Gerung: Mereka Dipakai Amerika Untuk Tegur Istana

Sebelumnya, Otoritas Jerman menyatakan bahwa pihaknya terus menyelidiki perilaku Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, yang kerap menghabiskan waktu di Bavaria.

Jerman pun mengingatkan bahwa akan ada konsekuensi, jika terpantau adanya pelanggaran hukum.

Demonstran pro-demokrasi Thailand mengajukan surat petisi kepada Kedutaan Besar Jerman di Thailand.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x