Berharap Jadi Kado Natal, Oxford Perkirakan Hasil Uji Coba Vaksin COVID-19 Selesai Tahun Ini

- 4 November 2020, 22:09 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 tengah dikembangkan di Universitas Oxford dan Imperial College London, Inggris.
Ilustrasi vaksin Covid-19 tengah dikembangkan di Universitas Oxford dan Imperial College London, Inggris. /PA

PR BEKASI - Beberapa negara di dunia sedang meneliti vaksin COVID-19, hal tersebut bertujuan agar penyebaran virus COVID-19 dapat lebih terkontrol.

Diketahui, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dapat memberikan hasil dari percobaan tahap akhir sebelum akhir tahun.

Namun, belum jelas apakah hasil tersebut akan dikeluarkan sebelum hari Natal, kata kepala peneliti percobaan untuk vaksin tersebut.

"Saya optimistis kami dapat mencapai titik itu sebelum akhir tahun ini," kata Kepala Peneliti Uji Coba Vaksin Oxford Andrew Pollard terkait memberikan hasil percobaan tahun ini, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 4 November 2020.

Baca Juga: Joe Biden Unggul di Perhitungan Sementara, Donald Trump: Ini Adalah Penipuan Besar di Negara Kita 

Pollard juga mengatakan bahwa apakah hasil vaksin tersebut efektif atau tidak, kemungkinan akan dapat diketahui tahun ini.

Setelah itu, data akan ditinjau kembali dengan diteliti oleh para pengawas. Keputusan politik pun akan dibuat terkait siapa yang akan mendapatkan vaksin covid-19 tersebut.

"Bagian kami - kami semakin dekat ke sana namun belum sampai ke titik itu," kata Pollard yang merupakan direktur Oxford Vaccine Group.

"Ada peluang kecil untuk itu memungkinkan namun saya tidak tahu," katanya.

Pernyataan itu ia sampaikan ketika ditanya apakah dia memperkirakan vaksin akan mulai didistribusikan sebelum hari Natal.

Baca Juga: Dilaporkan Gerindra ke Polda Jatim, 65 Advokat Siap Pasang Badan untuk Tri Rismaharini 

"Uji coba kami hanyalah satu dari banyak yang dilakukan di berbagai belahan dunia, yang sebagian mungkin akan memberikan laporan sebelum akhir tahun, jadi langkah-langkah tersebut perlu terjadi untuk berbagai produk yang berbeda," katanya menambahkan.

Vaksin Oxford/AstraZeneca diperkirakan akan menjadi salah satu vaksin dari perusahaan farmasi besar pertama yang diajukan untuk persetujuan regulasi, di samping kandidat dari Pfizer dan BioNTech.

Vaksin yang berhasil dipandang sebagai capaian yang signifikan dalam pertempuran melawan virus corona jenis baru, yang telah menewaskan lebih dari 1,2 juta orang, menutup sebagian besar ekonomi global, dan menjungkirbalikkan kehidupan normal bagi miliaran orang.

Jika berhasil, vaksin akan memungkinkan dunia untuk kembali ke spektrum normalitas usai kekacauan akibat pandemi.

Baca Juga: Memori 212 Tidak Terlupakan, Habib Rizieq Telah Dinanti Kedatangannya oleh Ahok di Indonesia 

Selain itu, Pollard mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS telah menetapkan standar untuk vaksin menjadi setidaknya 50 persen efektif - tingkat yang akan membawa dampak perubahan terhadap pandemi.

"Tetapi untuk dapat secara ilmiah menguji 50 persen jauh lebih sulit - Anda membutuhkan lebih banyak kasus yang terjadi dalam uji coba," katanya.

"Jadi saya pikir kita semua berharap vaksin akan lebih efektif daripada angka itu, yang berarti kita akan mendapat jawaban lebih cepat," katanya menambahkan.

"Tingkat kemanjuran yang sebenarnya tidak diketahui saat ini tidak ada seorang pun yang mengabaikan uji coba mereka dan melihat datanya sejauh ini," katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah