Sebelum era Donald Trump Berakhir, Israel Ketar-ketir dan Kebut Pencaplokan Permukiman Palestina

- 13 November 2020, 19:56 WIB
Kolase foto Presiden AS Donald Trump (atas) dan Ilustrasi Israel dan Palestina (bawah) yang kini ketar-ketir di akhir kepemimpinan.
Kolase foto Presiden AS Donald Trump (atas) dan Ilustrasi Israel dan Palestina (bawah) yang kini ketar-ketir di akhir kepemimpinan. /Pikiran-rakyat.com

Pihak Kotamadya Israel di Yerusalem pada hari Selasa meratifikasi pembangunan 108 unit pemukim di Ramat Shlomo sebelum Biden memasuki Kantor Oval pada bulan Januari.

Polemik pembangunan pemukiman ilegal di Ramat Shlomo memang terus berlangsung. 

Tercatat bahwa pemerintah Amerika di zaman presiden Barack Obama meminta pemerintah Israel untuk membekukan 1.800 unit bangungan permukiman di Ramat Shlomo pada tahun 2010, dan 2.610 unit permukiman ilegal di Givat Hamatos pada tahun 2014. 

Namun naiknya Presiden AS Donald Trump pada bulan Februari tahun 2016, membuat pemerintah Israel mengakhiri pembekuan tersebut.

Baca Juga: Tega Sebarkan Video Asusila Mirip Gisel, Polisi Ungkap Motif Pelaku: Demi Give Away

Aviv Tatarsky, dari kelompok hak asasi manusia Ir Amim, mengatakan bahwa nampaknya pemerintah Netanyahu memanfaatkan akhir masa jabatan Trump untuk menerapkan langkah cepat yang akan membatasi Israel dan mencegah penyelesaian politik di masa depan dengan cara apa pun.

"Nampaknya apa yang terjadi di Amerika Serikat,  membuat Netanyahu kehilangan teman dekat di Gedung Putih. Ya, Trump dan Israel yang begitu dekat dan seperti mendukung segalanya, mungkin saja akan berbeda di bawah Joe Biden?," ucap Aviv.

Sebelumnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menjelang pemilihan umum Israel pada bulan Maret, berencana untuk mengizinkan pembangunan sekitar 3.500 rumah bagi pemukim Yahudi di salah satu daerah paling sensitif di Tepi Barat.

Baca Juga: Tega Sebarkan Video Asusila Mirip Gisel, Polisi Ungkap Motif Pelaku: Demi Give Away

Perlu diketahui, pengesahan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2020 nanti.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah