Facebook Tertekan, Vietnam Beri Ancaman Jika Tak Mau Sensor Konten 'Anti-Negara'

- 21 November 2020, 09:30 WIB
Ilustrasi ikon tidak suka khas milik Facebook.
Ilustrasi ikon tidak suka khas milik Facebook. /UNSPLASH/Barefoot Communications/UNSPLASH

“Mereka telah kembali kepada kami dan berusaha agar kami meningkatkan volume konten yang kami batasi di Vietnam. Kami telah memberi tahu mereka tidak. Permintaan itu datang dengan beberapa ancaman tentang apa yang mungkin terjadi jika kita tidak melakukannya. ” tuturnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, Jumat, 20 November 2020.

Seperti diungkapnya, bahwa salah satu ancamannya adalah menutup Facebook sama sekali di Vietnam.

Kementerian luar negeri Vietnam mengatakan dalam tanggapannya, mengatakan bahwa Facebook harus mematuhi hukum setempat dan berhenti menyebarkan informasi yang melanggar adat istiadat tradisional Vietnam dan melanggar kepentingan negara.

Dalam laporan transparansi dua tahunan yang dirilis pada hari Jumat, Facebook mengatakan telah membatasi akses ke 834 item di Vietnam dalam enam bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Situasi Pilpres AS 'Panas', Facebook Catat Konten Ujaran Kebencian Naik Signifikan Hingga November 

Hal tersebut dilakukan, menyusul permintaan dari pemerintah Vietnam untuk menghapus konten anti-negara.

Dilaporkan bahwa Facebook saat ini digunakan oleh 60 juta pengguna Vietnam untuk keperluan transaksi jual beli secara daring dan tempat untuk para pengguna mengungkapkan pendapat politiknya.

Hal tersebut beberapa bulan ini diakui bahwa secara terus-menerus mendapat kontrol ketat pemerintah atau berada di bawah pengawasan pemerintah.

Facebook, yang melayani sekitar 60 juta pengguna di Vietnam sebagai platform utama untuk e-commerce dan ekspresi perbedaan pendapat politik, terus-menerus berada di bawah pengawasan pemerintah.

Baca Juga: Ikuti Jejak sang Kakak Adera, Segara Banyu Bening Ungkap Sosok Inspirasi Selain Ayah Ebiet G. Ade 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah