Pesawat Tujuan Singapura-Melaka Lakukan Pendaratan Darurat di Jalan Tol Johor, Begini Kondisi Pilot

- 22 November 2020, 20:50 WIB
Pesawat Ringan dengan penerbangan Singapura-Malaka melakukan pendaratan darurat di Jalan Tol Utara-Selatan (PLUS) Johor, Malaysia pada Minggu, 22 November 2020.
Pesawat Ringan dengan penerbangan Singapura-Malaka melakukan pendaratan darurat di Jalan Tol Utara-Selatan (PLUS) Johor, Malaysia pada Minggu, 22 November 2020. /Dok. Kepolisian Kulai/Channel News Asia

PR BEKASI – Dua pilot Singapura yang menerbangkan pesawat ringan melakukan pendaratan darurat di jalan tol di Johor, Malaysia pada Minggu, 22 November 2020 pagi.

"Pesawat tersebut sedang dalam perjalanan ke Melaka (Malaysia) dari Bandara Seletar di Singapura ketika mereka mengalami masalah teknis," kata Kapten Chester Voo, CEO Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) dalam siaran pers.

Dia mengatakan, keadaan kedua pilot tersebut saat ini berada dalam kondisi stabil dan pesawat yang diterbangkan oleh keduanya telah dipindahkan ke posisi yang tidak menghalangi lalu lintas di jalan raya.

Baca Juga: JK Sebut Ada yang Salah dengan Demokrasi, Budiman Sudjatmiko: Jangan Ludahi Ikhtiar Masa Lalu

Kapten Chester Voo mengatakan, menara kontrol lalu lintas udara Johor menerima panggilan sekitar pukul 10.40 pagi waktu setempat dari pilot yang meminta izin untuk mendarat di Bandara Internasional Senai, Johor karena masalah teknis.

Namun, pesawat berjenis Beechcraft Model 35 Bonanza tersebut kemudian malah mendarat di sisi selatan Jalan Tol Utara-Selatan (PLUS) dekat Sedenak.

Tak lama sesudah laporan tersebut diterima, sebuah tim pencarian dan penyelamatan dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan.

Baca Juga: Menyusul Anies Baswedan, Fahri Hamzah dan Fadli Zon Bahas Buku Demokrasi

Menurut pernyataan resmi dari Kepolisian Negara Bagian Johor, kedua pilot Singapura itu teridentifikasi sebagai Yang Kuang Ying dan Saleehullah Abdul Majid.

Pernyataan kepolisian mengatakan bahwa pilot mendengar suara dari mesin pesawat sekitar pukul 11.05 ketika mereka berada di ketinggian 5.000 kaki.

"Pilot berusaha mengganti tangki bensin tetapi mesin pesawat tidak lagi berfungsi. Pengukur bensin turun dengan cepat," kata pernyataan itu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Atasi Pengangguran, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Serius Tingkatkan Pendidikan Vokasi

Pilot kemudian membuat keputusan untuk melakukan pendaratan darurat di Km 47,8 di jalan tol tersebut.

"Insiden itu tidak mengakibatkan kedua pilot cedera dan tidak ada kerusakan properti umum yang dilaporkan," kata pihak Kepolisian Negara Bagian Johor.

Kepala Kepolisian Kulai, Inspektur Tok Beng Yeow, mengatakan kedua pilot sedang melakukan penerbangan rutin untuk menentukan jam terbang.

Baca Juga: Terawang Artis Wanita Kebal Hukum, Mbak You: 2021 Masuk Sel karena Sepelekan Orang Punya Power

Mereka melakukan perjalanan dari Bandara Seletar di Singapura ke Bandara Batu Berendam di Melaka, Malaysia.

Ia menambahkan, kedua pilot tersebut telah menyelesaikan penerbangan pertama, dan melakukan pendaratan darurat di lokasi kejadian saat penerbangan kedua menuju Singapura.

"Berdasarkan investigasi, pilot sudah mendapat izin dan tidak memerlukan dokumen tambahan untuk melintasi batas negara untuk melakukan penerbangan ke jam terbang," kata Inspektur Tok Beng Yeow.

Baca Juga: Bukti Nyata Langgar Prokes, Kemenkes: 80 Orang Positif Covid-19 dari Kerumunan Petamburan

"Mereka bukan Pilotnya profesional dan memiliki pengalaman selama 12 tahun, dengan waktu terbang 480 jam," katanya.

Investigasi terkait pendaratan darurat pesawat ringan tersebut akan dilakukan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Udara di bawah Kementerian Transportasi Malaysia untuk menggali penyebab lebih lanjut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x