Resmikan Desa Agrowisata di Cianjur, Ridwan Kamil Minta Karang Taruna dan Pemuda Desa Terlibat

28 April 2021, 11:54 WIB
Gubernur Ridwan Kamil membagikan kiat mengembangkan bisnis agrowisata agar dapat menjadi pemasukan bagi desa usai resmikan Desa Agrowisata di Cipendawa, Cianjur. /Dok. Humas Jabar

PR BEKASI - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil secara resmi meluncurkan kawasan agrowisata Cianjur di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, pada Selasa, 27 April 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil memberikan rumus jitu pengembangan agrowisata kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur.

Ridwan Kamil menilai, agrowisata dapat menyejahterakan masyarakat asal pengelolanya berani menerapkan teori-teori baru dalam promosi.

Baca Juga: Ditangkap Densus 88 Terkait Kasus Terorisme, Munarman Bakal Ajukan Praperadilan

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menuturkan, di zaman serba canggih, promosi pariwisata menjadi hal penting dan dapat memanfaatkan jasa influencer dengan pengikut banyak.

Dengan banyaknya orang yang mengunggah maka secara perlahan desa wisata tersebut pun akan dicari banyak orang.

Sementara itu, teori baru yang dimaksud Gubernur Ridwan Kamil adalah dengan mengutamakan teknologi digital.

Pertama, memperkuat spot swafoto (selfie) dengan latar belakang fotografi kekinian. Menurut Kang Emil, Cipendawa telah memenuhi syarat untuk menjadi desa agrowisata.

Baca Juga: Mengadu ke Jokowi, Guru Honorer Jalan Kaki Menuju Istana Negara Tuntut Pembayaran Gaji

“Kalau orang turis datang ke sini yang dicari pasti pemandangan,” kata Kang Emil, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Humas Jabar.

“Jika desa ini belum ada titik selfie, segera dibikin dengan berbagai bentuk. Misalnya sarang burung atau ikon, cinta bisa juga berbentuk perahu,” sambungnya.

Dirinya pun menugaskan dalam dua minggu ini untuk membuat beberapa spot selfie di desa agrowisata tersebut.

“Cari orang kreatif Cianjur. (Bahannya) dari bambu kayu agar kalau di foto itu bisa instagramable,” ujarnya.

Baca Juga: Soal Penangkapan Munarman, Rachland Nashidik: Bukti Harus Kuat, Sekuat Sangkaan yang Dialamatkan Padanya

Kedua, perkuat potensi pertanian Cipendawa, karena menurut Gubernur, dalam ilmu kepariwisataan agrowisata pengunjung pasti mencari sesuatu yang unik untuk dinikmati.

Orang-orang kota yang tidak pernah punya kesempatan melihat atau meninggalkan bercocok tanam sehingga terus mencari dan menginginkan suasana tersebut.

“Mereka ingin ada pemandu wisata yang mengajak untuk bercocok tanam. Nah di sinilah lowongan pekerjaan hadir,” tuturnya.

Hal ini pun bisa menjadi peluang bagi anak muda karang taruna ataupun mojang jajaka untuk bisa mengisi kekosongan tersebut.

Baca Juga: Sarkas! Sebut KKB Papua 'Tak Penting', Christ Wamea: Yang Penting adalah Bisa Bikin Heboh Geledah Berkas Ormas

Ketiga, buat konsep homestay. Kang Emil menilai apabila pendapatan keuangan ingin berputar maka segera buat homestay bagi wisatawan.

Jika ada penduduk punya kamar lebih, maka satu kamar bisa dapat dijadikan hotel dengan memberikan suasana hotel dengan toilet yang bersih salah satunya.

“Turis mah cuma satu toiletnya, jangan kotor. Jadi renovasi toilet gak harus mahal, yang penting mah bersih,” ucapnya.

Lebih lanjut, Kang Emil berpendapat, di zaman yang serba modern ini kita semua harus mengikuti perkembangannya dan paling utama adalah menguasai teknologi.

Baca Juga: Pasca Hengkang dari NOAH, Uki Mantap Jajal Bisnis Pakaian Muslim

“Makanya saya mengajak anak-anak muda ini kembali di desa, rezeki kota caranya kuasai teknologi,” ujarnya.

Cipendawa sendiri merupakan salah satu desa yang terbilang masih asri dengan hamparan sawah dan alam pegunungan yang hijau dengan udara sejuk.

Kuliner tersohor dari desa ini adalah kue cincin, makaroni, dan lapis legit. Sementara itu, seni budaya yang masih kuat di desa ini adalah gamelan Sunda.

Nama Cipendawa pun diambil dari Sungai Cipendawa yang melewati desa agrowisata yang masih seumur jagung ini.

Baca Juga: Pemkot Depok Gelar Bazar Digital UMKM, Harga Mulai Rp22 dan Gratis Ongkir

'Ci' berarti udara, 'pan' berarti untuk, 'dawa' berarti obat. Cipendawa dimaknai sebagai sungai untuk obat yang berkhasiat dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Dengan berbagai potensi yang ada, Cipendawa diproyeksikan menjadi salah satu desa agrowisata di Cianjur yang menjadi andalan Jawa Barat.

Tentunya dalam mengembangkan dunia pariwisata dalam rangka pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler