PR BEKASI - Mbah Mijan menanggapi kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang oknum guru di daerah Cibiru, Bandung, yaitu Herry Wirawan.
Disampaikan Mbah Mijan bahwa kasus pemerkosaan oleh Herry Wirawan ini sangat disayangkan.
"Iya sangat disayangkan, tapi kembali lagi kita adalah ahli maksiat," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Mbah Mijan pada Rabu, 15 Desember 2021.
Baca Juga: Viral Penampakan Air Got Berwarna Ungu di Perumahan Bukit Tiara Cikupa, Tangerang
"Ketika ada orang yang sedang mengalami aib kita tidak boleh justru nambah-nambahi atau ikut menghina atau ikut menghujat," ujarnya lagi.
Mbah Mijan mengatakan setiap orang pasti akan mempertanggung jawabkan perbuatan yang dilakukannya.
"Kaya misalnya kaya siapa tuh namanya? Aduuh Mas Herry, kita sama-sama ahli maksiat," tuturnya.
Baca Juga: Hampir 1 Juta Penduduk AS Meninggal karena Covid-19, Joe Biden: Saya Terluka
"Tapi kalau kita mau ngomongin kewarasan ya maksiat yang waras itu maksiat yang tidak mengorbankan masa depan dari generasi-generasi kita," katanya lagi.
Dia mengatakan bayangkan saja aksi pemerkosaan dilakukan terhadap anak-anak yang menandakannya sebagai pedofil.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya makhluk gaib yang mendekati Herry Wirawan, Mbah Mijan mengatakan itu sudah pasti.
Baca Juga: Viral Kereta Api Parkir di Depan Rumah Warga, Kejadian Langka hingga Jadi Sorotan Warganet
Jika membicarakan ibadah, contohnya di dalam salat ada gerak, ruang, dan waktu.
Dia mengingatkan kalau dirinya bukan ahli ibadah, ketika seseorang memahami hakekat dari salat, saat di yaumil hisab yang dilihat salah satunya adalah salat.
"Ketika orang menjalani ibadah salat dan tidak mengubah karakternya, tidak mengubah ruang, waktu, dan gerak dari orang tersebut itu sama dengan tidak masuk di dalam tubuhnya," katanya.
Mbah Mijan menyampaikan nilai-nilai ibadah tersebut tidak masuk ke dalam tubuhnya, dan otomatis dekat dengan gangguan-gangguan yang bersifat gaib.
Dia mengingatkan kalau makhluk halus berlevel, sehingga jika tidak serius dalam masalah agama atau bermain-main maka otomatis yang menggoda adalah makhluk lebih tinggi.
"Bisa dipelencengkan, bisa disesatkan," tandasnya.***