PR BEKASI - Varian Omicron nampaknya mulai menyebar luas di Indonesia.
Dilaporkan jika ada warga Jawa Barat (Jabar) yang terpapar varian Omicron.
Sekitar 20 warga Jabar dipastikan terpapar varian Omicron.
Baca Juga: Link Streaming Boruto: Naruto Next Generation dengan Sub Indo, Rilis Mulai 9 Januari 2022
Saat ini, 20 warga Jabar tengah menjalani karantina di Jakarta, bukan di Jabar.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil buka suara.
Kabar 20 warga yang terpapat varian Omicron ini menjadi breaking news untuk Jabar.
"Hari ini tercatat warga Jabar yang datang dari luar negeri, kemudian dikarantina, dan diketahui terpapar Omicron ada 20 orang. Jadi ini breaking news," ujar Ridwan usai rapat pimpinan di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 3 Januari 2022.
Baca Juga: Innalilahi, Pemain Muda Persikabo Meninggal Dunia Usai Alami Kecelakaan Lalu Lintas
Ditegaskan Ridwan, mereka yang terpapar bukan di level komunitas. Semua tersisir di batas negara yaitu di bandara, cuma KTP nya tercatat warga Jabar.
"Saya ulangi, Omicron belum ada di tanah Jabar, per-hari ini. Tapi, yang KTPnya Jabar sekarang dikarantina Jakarta ada 20 orang," ucapnya sebagaimana artikel yang diterbitkan Pikiran Rakyat dengan judul "20 Warga Jawa Barat Terpapar Varian Omicron, Ridwan Kamil Singgung Tranmisi Lokal,".
Omicron di Jabar, lanjut dia, belum ada penularan lokal, karena semua orang yang terpapar Omicron rata-rata orang sebelumnya bepergian dari luar negeri.
Baca Juga: Peruntungan Shio Tikus dan Kerbau di Bulan Januari Tahun 2022: Akan Muncul Gangguan di Rumah
"Beda dari kasus Omicron di Jatim, kalau di Jatim itu dari Bali terus masuk Surabaya. Bedasarkan berita saya terima, Jabar tidak begitu,"ujarnya.
Ridwan mengakui, jumlah 20 warga ber KTP Jabar tersebut terbilang banyak. Meski demikian, mereka tidak beredar di komunitas, masih beredar di karantina di batas negara di Jakarta.
"Transmisi lokal saya nyatakan belum ada,"ujarnya.
Baca Juga: Intip Ikatan Cinta Malam Ini, 3 Januari 2022: Andin Meninggalkan Al, Kenapa?
Meski demikian, kata Ridwan, Pemprov Jabar pro-aktif. Pihaknya bersama komite, melakukan perhitungan. Terlebih 14 hari pasca nataru. Pihaknya menyusun asumsi yang akan terjadi berserta penanganannya.
"Maka, per-oksigenan semua persiapkan, pokoknya semua diulang lah seperti delta,"katanya.
Omicron, tambah Ridwan, tingkat penularan cepat, tapi hospitalisasi rendah. Jadi artinya yang kena Omicron banyak sembuh cepat. "Jari per hari ini belum ada yang dirawat di rumah sakit,"tuturnya.
Baca Juga: Tragedi Ikatan Cinta 3 Januari 2022: Putus Asa Jalani Hidup, Irvan Terkejut Jessica Lakukan Ini
Kalau penurunan cepat, lanjut Ridwan, berarti dihadangnya oleh disiplin 5M. Selain itu, karena tingkat fatalitasnya rendah jadi belum ada masuk kategori rumah sakitkan. "Atau istilah epidiomolog tingkat hospitalisasi rendah,"katanya.
Selanjutnya, terkait florona, Ridwan menilai saat ini masyarakat merespon dengan kelakar karena nama baru. Meski begitu solusi sama saja, pemerintah ketat 3T masyarakat di tataran di 5M. "Mengatur irama itu,"pungkasnya.*** (Novianti Nurullilah/Pikiran Rakyat)