Sejumlah Pedagang Positif, Jabar Targetkan 700 Pasar Tradisional untuk Gelar Pemeriksaan Covid-19

9 Juni 2020, 20:52 WIB
Penyemprotan disinfektan di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Selasa (9/5/2020) //Dok Humas Pemkot Bandung.

PR BEKASI – Dalam beberapa hari ke depan, pasar-pasar tradisional di Jawa Barat akan menjadi target utama pemeriksaan masif yang digelar oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat.

Dalam agenda tersebut, gugus tugas menerjunkan 627 mobil untuk menjangkau warga yang beraktivitas di pasar tradisional.

Gubernur Jawa Barat yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 telah menargetkan 700 pasar tradisional dalam pemeriksaan masif kali ini.

Baca Juga: Hadiri Sidang Perdana Pembunuhan George Floyd, Derek Chauvin Didakwa Kurungan 40 Tahun Penjara 

Pasar tradisional yang tersebar di kota dan kabupaten di Jawa Barat itu mencakup pasar yang dikelola oleh pemerintah dan juga swasta.

“Minggu ini kita akan melakukan pelacakan di 700 pasar karena kami mendapati di Jabar salah satu potensi persebaran yang perlu diwaspadai adalah pasar tradisional,” tutur Ridwan Kamil sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Humas Jabar.

Agenda pemeriksaan massal itu disetujui Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menghindari terjadinya gelombang kedua infeksi virus corona di Jawa Barat.

Berdasarkan data yang dihimpun gugus tugas, angka reproduksi efektif (Rt) di Jawa Barat kini sebesar 0,72. Dengan begitu Rt di Jawa Barat berada di bawah angka 1 selama 2 minggu terakhir.

Baca Juga: Sejalan dengan Profesor di Italia, Dokter di AS Klaim Covid-19 Melemah dan Tidak Terlalu Menular 

Pencapaian tersebut membuat Jawa Barat berada di provinsi ke-4 dengan angkat Rt yang paling rendah di Indonesia setelah Aceh, Riau, dan Kalimantan Utara.

Data angka reproduksi efektif itu dihasilkan melalui pemodelan SimcovID (Simulasi Pemodelan Covid-19 Indonesia) berdasarkan metode Kalman Filter yang merupakan perpanjangan dari metode Bayesian Sequential.

SimcovID terdiri dari sejumlah peneliti berbagai perguruan tinggi antara lain ITB, Unpad, YGM, UGM, ITS, UB, Undana, Essex & Khalifa University, University of Southern Denmark, dan Oxford University.

Meski Jawa Barat berbatasan langsung dengan DKI Jakarta yang menjadi provinsi dengan jumlah kasus terbanyak, Jawa Barat mampu mengendalikan penyebaran virus corona dengan cukup baik.

Baca Juga: Bukan Hanya Dokter dan Perawat, Keluarga Nakes Juga Bisa Masuk Jalur Afirmasi PPDB 2020 Jabar 

“Jadi sudah lebih dari 2 minggu kita ini sudah di bawah 1 menandakan terkendalinya penanggulangan Covid-19. Untuk ukuran provinsi yang paling dekat dengan DKI Jakarta sebagai episentrum dan dengan provinsi yang penduduknya paling besar yakni 50 juta," ucap Kang Emil.

"Angka keterkendalian kita itu nomor 4 dari bawah. Jadi kami ucapkan terima kasih kepada mereka-mereka yang sudah bekerja,” tutur Ridwan Kamil.

Nampaknya target ini tidak main-main karena adanya penemuan reaktif pada pedagang di sejumlah pasar di Jawa Barat seperti Pasar Antri di Kota Cimahi, Pasar Cileungsi di Kabupaten Bogor, dan yang terbaru Pasar Sadang Serang di Kota Bandung yang kini telah ditutup sementara.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler