Tinjau Simulasi Kesiapan Vaksinasi Gelombang I, Ridwan Kamil Nyatakan Bodebek Lokasi Pertama

22 Oktober 2020, 21:19 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat menjelaskan tentang vaksinasi COVID-19. /ANTARA/Feru Lantara/

PR BEKASI - Pada pekan ini, akan dilakukan simulasi persiapan penyuntikan vaksin di Kota Depok.

Simulasi ini dilakukan sebagai bentuk kesiapan akan segera dilakukannya vaksin gelombang pertama.

Untuk wilayah Jawa Barat, Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) akan menjadi yang lebih dulu diutamakan, karena merupakan penyumbang mayoritas kasus positif.

Baca Juga: Tanggapi Absennya Oposisi, Fadli Zon Sebut Rezim Cenderung Kembali Otoriter

Ditemui saat meninjau langsung simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Tapos Kota Depok hari ini, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyatakan kesiapan Jabar menerima vaksin.

"Bodebek adalah wilayah pertama di Jabar yang akan menjadi lokasi pertama penyuntikan vaksin COVID-19. Kota Depok adalah wilayah pertama di Jabar yang menjadi tempat vaksinasi COVID-19," tutur Ridwan Kamil, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 22 Oktober 2020.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil mengatakan, dengan simulasi ini nanti dapat diketahui kesiapan puskesmas dalam pelaksanaan nanti.

Baca Juga: Jangan Galau Tidak Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Pemerintah Telah Sediakan Jalur Mandiri

Pemerintah setempat perlu memastikan jumlah puskesmas apakah apakah mencukupi atau tidaknya dilakukan vaksinasi secara massal.

Sebab jika tidak memadai, antisipasi perlu dilakukan dengan menyediakan tempat lain seperti gedung serba guna atau GOR lapangan bulu tangkis ataupun semacamnya, guna menampung vaksinasi massal.

"Nanti yang disuntik vaksin jumlahnya tidak sedikit, mesti disesuaikan juga dengan jumlah puskesmas atau tempat-tempat lain yang akan dimanfaatkan untuk vaksinasi massal. Penyuntikan vaksin pun tidak cukup sekali," ucap Kang Emil.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai 402.08 Miliar Dolar, Bamsoet Minta Menkeu Jelaskan Pemanfaatannya

Selain tetap menerapkan protokol kesehatan seperti 3M, penerima vaksin akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu.

Nantinya Jika sudah dilakukan vaksinasi, para penerima vaksin diharuskan menunggu terlebih dahulu selama tiga puluh menit usai disuntik.

Langkah itu diperlukan untuk memastikan apakah setelah disuntik terdapat reaksi langsung atau tidak.

Baca Juga: Kirim Surat ke Menkes Terawan, PB IDI: Program Vaksinasi Jangan Dilakukan Tergesa-gesa

Vaksin COVID-19 seperti diterangkan, saat ini masih dalam pengujian klinis MUI dan BPOM, dan direncanakan akan disuntikkan ke 9.1 juta masyarakat Indonesia.

Diperkirakan proses vaksinasi membutuhkan sedikitnya satu hingga dua bulan pelaksanaannya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler