Pertamina Balongan Hanya Bayar Ganti Rugi Rp300.000, Ratusan Warga Indramayu Korban Kebakaran Berunjuk Rasa

- 6 Mei 2021, 21:59 WIB
Aksi unjuk rasa kembali terjadi di depan pintu gerbang Kilang Minyak Pertamina Balongan, Indramayu pada Kamis, 6 Mei 2021 yang dilakukan oleh masyarakat Indramayu dalam rangka menuntut hak ganti rugi atas ledakan dan kebarakan di tangki gasoline pada akhir Maret 2021 lalu.
Aksi unjuk rasa kembali terjadi di depan pintu gerbang Kilang Minyak Pertamina Balongan, Indramayu pada Kamis, 6 Mei 2021 yang dilakukan oleh masyarakat Indramayu dalam rangka menuntut hak ganti rugi atas ledakan dan kebarakan di tangki gasoline pada akhir Maret 2021 lalu. /Instagram/@indramayuterkini

PR BEKASI – Warga Indramayu yang tinggal di sekitaran Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan kembali berunjuk rasa pada Kamis, 6 Mei 2021.

Aksi mereka yang turun ke jalan dan berdiri di pintu 1 Pertamina Balongan, Majakerta itu karena menuntut haknya atas insiden kebakaran tangki gasoline di Kilang Minyak Balongan pada akhir Maret 2021 lalu.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Instagram @indramayuterkini, kabarnya massa yang berunjuk rasa pada siang hari tadi itu berjumlah ratusan orang yang datang dari berbagai Desa yang terdampak kebakaran.

Baca Juga: Dicurigai Tetangga Gara-gara Punya Banyak Lilin Aromaterapi, Ririe Prameswari: Kerja Dari Rumah Dikira Ngepet 

Dalam aksi unjuk rasa itu, massa menuntut percepatan dan penyesuaian harga ganti rugi materil dan immaterial dampak dari ledakan dan kebakaran.

Menurut salah satu peserta aksi unjuk rasa, ganti rugi yang dibayarkan oleh pihak Pertamina jauh dari harapan masyarakat yang bahkan nominalnya pun tidak sesuai.

Seorang ibu-ibu yang tidak diketahui namanya mengungkapkan di hadapan para peserta aksi unjuk rasa lain bahwa harga barang-barang seperti contohnya TV LCD yang rusak karena ledakan itu dibayar hanya Rp300.000 oleh pihak Pertamina.

Hal itu tentu menjadi masalah baru yang mengakibatkan mereka melayangkan aksi protes ini kepada Pertamina.

Baca Juga: Bocoran Preman Pensiun 5 Jumat, 7 Mei 2021: Pasar dan Terminal Disikat, Kang Mus Turun Lagi ke Jalan? 

"Rumah saya rusak, tv, kulkas dan lainnya hanya dihargai Rp300.000, masa TV LCD diperbaiki. TV LCD itu tidak bisa diperbaiki LCD nya, coba pikirkan LCD HP saja kalau diganti harganya berapa? Apalagi TV?,” tutur ibu-ibu yang mewakili suara peserta aksi unjuk rasa yang lain dari @bwjofficiall_.

“Kalau TV dan kulkas diperbaiki menurut mereka Rp200.000, lalu untuk perbaikan rumah Rp100.000? Untuk ongkos tukangnya saja nggak bakal cukup, lalu materialnya darimana?,” sambungnya.

Bukan hanya meminta ganti rugi materil, dan immaterial, tetapi para peserta aksi unjuk rasa itu juga meminta ganti rugi psikis yang tentu kejadian malam itu masih terbayang dibenak mereka terutama oleh para anak kecil yang tinggal di sekitaran lokasi ledakan dan kebakaran.

Baca Juga: Covid-19 Bukan Penghalang, Masyarakat Bisa Tetap Silaturahmi Lebaran secara Online 

Sementara itu, aksi demonstrasi di pintu gerbang 1 Pertamina Balongan itu sempat memanas, karena antara petugas gabungan yang berjaga dan para pengunjuk rasa sempat terjadi adu dorong.

Namun hal itu tidak berlangsung lama karena suasana sudah bisa diatur hingga berlangsung kondusif.

Dalam aksi unjuk rasa itu para demonstran dikawal ratusan petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP.

Baca Juga: UAS Sebut Haram Masuk Tempat Ibadah Agama Lain, Husin Shihab: Ustaz Model Begini yang Bikin Indonesia Gak Maju 

Dengan adanya aksi unjuk rasa yang juga dihadiri oleh banyak ibu-ibu, mereka berharap bahwa suara mereka dapat didengar oleh Pihak Pertamina.

Hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan langsung dari pihak Pertamina Balongan atau Pertamina Pusat.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah