Baca Juga: Tingkat Polusi di Tiongkok Kembali Meningkat Pascalockdown Dicabut
Ia pun mengingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena gelombang pertama penularan Covid-19 belum tuntas, termasuk di Jawa Barat. Sehingga imbauan Pemprov Jabar yang kembali melanjutkan PSBB harus diikuti secara ketat.
Kondisi kerumunan massa yang kembali terjadi saat ini menurutnya sangat berisiko meningkatkan angka penularan Covid-19.
"Potensi penyebaran (di pusat niaga) tinggi. Bayangkan masyarakat menganggap situasi saat ini normal, dengan berdesakan di toko baju, toko emas, tanpa mempertimbangkan protokol kesehatan, ini sangat meningkatkan risiko penularan," ujar Panji.
Panji mengingatkan kunci utama untuk menekan angka penularan Covid-19 dengan meningkatkan kembali pengetatan pergerakan dan kontak anggota masyarakat.
Baca Juga: Viral Video Diduga UFO Mendarat di Puncak Gunung Mount Hood AS
Semakin kecil persentase pergerakan masyarakat, pandemi Covid-19 semakin cepat ditanggulangi, berdasarkan pemodelan yang dibuat olehnya.
"Saya membuat simulasi bagaimana Covid-19 akan menyebar di Jabar dalam beberapa skenario. Pertama, skenario kondisi sekarang. Nampaknya, walau PSBB sudah berhasil menurunkan transmisi, tetapi ada sisa transmisi yang menyebabkan kita masih melihat ada kasus baru setiap hari," ujar Panji.
Sebaliknya, jika pergerakan masyarakat dibiarkan seperti ini terus atau tetap dibiarkan berkerumun dan berdesakan di pusat niaga, maka pandemi Covid-19 baru bisa teratasi sampai tiga tahun ke depan.
"Intinya PSBB ini kalau saya simulasikan dengan pengetatan sedikit lagi saja, itu bisa mempercepat habisnya wabah Covid-19 di Jawa Barat bahkan dalam waktu kurang dari satu bulan," tambahnya.