Ridwan Kamil Unggah Berita Kenaikan Angka Kehamilan di Jabar, BKKBN Sampaikan Fakta Sebaliknya

- 5 Juni 2020, 14:36 WIB
ILUSTRASI kehamilan.*
ILUSTRASI kehamilan.* /PIXABAY/

PR BEKASI - Aktivitas suami dan istri yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah lantaran adanya kebijakan bekerja maupun aktivitas lainnya dari rumah, dikabarkan membuat angka kehamilan pun juga meningkat.

Seperti berita yang diunggah oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menampilkan kabar kenaikan angka kehamilan di dua wilayahnya yakni Cirebon dan Tasikmalaya membuat netizen berekasi.

Dalam unggahannya pada 2 Juni 2020, Ridwan Kamil menuliskan keterangan, "Negatif Covid-19 tapi positif hamil. Mohon para suami rada diselowkan dulu, jangan digaskeun teuing. Kalau lahir masih saat pandemi covid-10, nama bayinya kira-kira apa? Nuhun."

Baca Juga: Penganut PKI Dikabarkan Berpose Angkat Senjata Bersiap Perang, Simak Faktanya 

Netizen pun ramai-ramai menyukai dan memberikan komentar di kolom Instagram @ridwan kamil yang masing-masing kini telah mencapai 139k dan 10,5k komentar.

Namun, unggahan mengenai kenaikan angka kehamilan dibantah oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat, Uung Kusmana.

Uung Kusmana membantah telah terjadi peningkatan angka kelahiran di Jawa Barat, khususnya pada saat pandemi Covid-19 ini saat masyarakat mematuhi kebijakan #dirumahaja selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari RRI, Uung malah mengaku khawatir karena angka kelahiran Jawa Barat saat ini mengalmi penurunan.

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 Masih Mengalami Penambahan, Indonesia Masuk Peringkat 12 Tertinggi di Asia 

"Tercatat pada bulan Februari tahun 2019 sebanyak 3,79% ibu hamil dari pasangan usia subur tercatat oleh BKKBN Jawa Barat dan pada tahun ini di bulan yang sama justru mengalami penurunan menjadi 3,75%," kata Uung kepada RRI.

Selanjutnya, pada Maret 2019 tercatat 3,72 % atau setara dengan angka ibu hamil dari pasangan usia subur di tahun ini.

"Penurunan angka ibu hamil dari pasangan usia subur pun kembali terlihat di bulan April tahun ini. Tercatat, pada April tahun 2020 ini sebesar 3,6 persen atau lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama yang mencapai 3,74 persen," ungkap Uung.

Dia pun menyayangkan kabar yang beredar di tengah masyarakat bahwa telah terjadi peningkatan angka kelahiran di tingkat Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Investor Tunggu Kepastian Lanjutan Pemangkasan OPEC+, Harga Minyak Dunia Naik Tipis 

“Sebenarnya tidak ada sama sekali lonjakan yang saat ini digembar-gemborkan itu, kami mencatat pada tahun 2019 di bulan februari angka kehamilan ibu dari pasangan usia subur berada di angka 3,79%. Sedangkan tahun ini hanya 3,75%. Begitupun di bulan Maret tidak ada lonjakan angka kehamilan, justru stagnan di angka 3,72%," terang dia.

Uung juga menjelaskan pertimbangan yang baik dilakukan bagi masyarakat bila memilih hamil dalam masa Darurat Covid-19.

"Meski saat ini mengalami penurunan untuk angka ibu hamil di usia subur, tapi kita tetap mengingatkan untuk masyarakat yang ingin memiliki buah hati, agar memikirkan ulang untuk masalah kehamilan. Karena sangat berisiko jika hamil saat ini, tetapi jika saat ini masyarakat ada yang mengandung," ujar dia.

Demi semua ibu hamil dalam keadaan sehat, Uung memberikan penjelasan soal bagaimana menjaga kesahatan.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Berlawanan 

Ia pun mengingatkan agar semua ibu hamil untuk menjaga asupan gizi dan kesehatan yang cukup.

"Untuk senantiasa menjaga kondisi tubuh ibu hamil baik dari asupan gizi, pikirannya, hingga waktu untuk check up. Sehingga ibu yang tengah mengandung tetap dalam kondisi sehat," kata Uung.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x