Tank TNI Tabrak Motor dan Gerobak di Cipatat, DPR: Alat Perang Itu Tak Bisa Sembarang Keluar Masuk

- 11 September 2020, 13:36 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya meminta insiden tank TNI yang menabrak motor dan gerobak pedangan harus diinvestigasi secara tuntas.
Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya meminta insiden tank TNI yang menabrak motor dan gerobak pedangan harus diinvestigasi secara tuntas. /Instagram/@adityawilly

PR BEKASI – Terkait insiden tank TNI yang diduga hilang kendali, lalu menabrak empat motor yang terparkir di pinggir jalan dan satu gerbok pedagang kaki lima di wilayah Bandung Barat, pada Kamis, 10 September 2020, terus dilakukan investigasi.

Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya, menegaskan insiden kecelakaan itu harus diinvestigasi secara tuntuas dan dijelaskan kepada publik.

"Kalau POM dan Pendam Siliwangi sudah menyatakan akan melakukan penyelidikan, itu harus dilakukan dan disampaikan hasilnya ke publik," ungkap Willy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 11 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Cek Fakta: Semua Lampu Tower RSD Wisma Atlet Dikabarnya Menyala, Pertanda Dipenuhi Pasien Covid-19

"Ada apa tank itu keluar dari kandangnya, perintah tugasnya seperti apa, apakah itu dalam rangka pelatihan. Beri penjelasan yang terang kepada publik," ucapnya melanjutkan.

Willy menjelaskan peralatan perang yang dimiliki TNI terikat pada peraturan dalam penggunannya.

Jadi, tidak mungkin peralatan perang keluar masuk tanpa keterangan, lanjut dia, peristiwa tersebut bukan sekadar kelalaian dalam mengendarai tank yang menyebabkan kecelakaan.

Baca Juga: Intel Rusia Ketahuan Coba Meretas Sistem Komputer AS Jelang Pilpres 2020

"Alat perang itu tidak bisa sembarang keluar masuk. Bahaya kalau manajemen peralatan perang sembarangan. Beberapa tahun lalu itu ada peristiwa senjata yang bisa lolos digunakan untuk menyerang lapas. Ini tidak boleh menjadi pemakluman, harus dijelaskan sesuai fakta," tutur Willy.

Dia yang juga merupakan Anggota Panja Kesejahteraan TNI di DPR, mengapresiasi kehendak institusi Kodam Siliwangi yang ingin mengganti kerugian yang dialami warga.

Namun demikian, Willy juga menekankan, selain ganti rugi, Kodam juga mempunyai utang penjelasan kepada publik atas peristiwa yang terjadi.

Baca Juga: Diklaim Lebih Murah dan Ramah Lingkungan, Maserati Fokus Produksi Mobil Listrik

"Kita patut apresiasi langkah cepat TNI untuk ganti rugi, namun itu tidak menghapus kewajiban TNI untuk menjelaskan mengapa ada alat perang yang bisa keluar masuk pada hari itu," ucapnya.

Willy menekankan bahwa citra TNI yang makin baik di masyarakat, jangan sampai tergerus oleh peristiwa-peristiwa yang digunjingkan publik.

"Saya percaya TNI akan menyelesaikan hal ini dengan baik," ucapnya.

Baca Juga: Ciptakan Suasana Baru, RSUD Mataram Hadirkan Live Music

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) III/Siliwangi Kolonel Infanteri F.X. Sri Wellyanto Kasih, mengungkapkan bahwa kecelakaan kendaraan tempur tersebut terjadi pada hari Kamis, di pertigaan pasar Rajamandala atau jalan raya Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pada pukul 11.00 WIB.

"Batalyon Kavaleri IV sedang melaksanakan latihan Uji Siap Tempur Tingkat Kompi, pada saat melintas di pertigaan mendapatkan kecelakaan menabrak empat buah motor dan satu gerobak penjual tahu," tuturnya.

Pangdam III/Slw Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto pun langsung memerintahkan Danpomdam III/Slw untuk segera melakukan penyidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca Juga: Gandeng IPB University, Wamenhan Minta Kembangkan dan Tingkatkan Produktivitas Singkong dan Sagu

"Tim sedang turun, kita masih menunggu proses penyelidikan dari pihak POM. Apakah itu human error atau masalah teknis." ucap Kapendam Siliwangi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x