Network
PR BEKASI – Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Bandung mengabarkan bahwa ada ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajarannya.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengabarkan kondisi terkini jajaran aparatnya yang kini telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
“Itu hampir relatif semua ASN sudah sembuh, sisanya masih isolasi mandiri,” kata Yana Mulyana, yang dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Rabu, 23 September 2020.
Baca Juga: Mojang Bandung Ini Viral karena Foto KTP-nya Disebut Kelewat Cantik, Liyan: Gue Dikira Anak Lurah
Diketahui sebelumnya bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung menyatakan ada sebanyak 189 ASN yang dinyatakan terinfeksi COVID-19.
Ratusan ASN tersebut diketahui positif setelah adanya tes usap yang dilakukan oleh Pemkot bandung ke setiap kantor dinas maupun kantor kecamatan.
Yana Mulyana yang juga pernah terinfeksi covid-19 juga menyebutkan bahwa kini ada 90 persen dari 189 ASN itu sudah dinyatakan sembuh.
Mayoritas dari ASN yang positif tersebut, menurutnya, merupakan orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga: Tempat Sebelumnya Sudah Penuh, Pemkab Bekasi Siapkan 3 Hotel untuk Isolasi Pasien Covid-19
Saat ini, Yana Mulyana memastikan mereka yang sembuh sudah kembali beraktivitas normal dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, dalam dua hari sebelumnya memang terjadi pertambahan angka kesembuhan dari COVID-19 yang cukup tinggj.
Sementara pada 21 September 2020, diketahui bahwa angka kesembuhan bertambah sebanyak 32 orang.
Kemudian, pada 22 September 2020, angka kesembuhan kembali bertambah sebanyak 46 orang.
Sehingga, sejauh ini total angka kesembuhan sudah mencapai angka 924 dari total kasus kumulatif COVID-19 di Kota Bandung sebanyak 1.122 kasus.
Baca Juga: Donald Trump Kekeh Tuduh Tiongkok sebagai Dalang Penyebaran Covid-19 dalam Sidang ke-75 PBB
Sementara kasus kematian di Kota Bandung berjumlah 54 orang.
Pertambahan angka kesembuhan pasien COVID-19 tersebut menandakan bahwa ada perubahan yang signifikan sehingga untuk masyarakat secara umum juga masih selalu diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir penyebaran penularan virus COVID-19.***
