Pemkot Bekasi Berencana Tambah Jumlah Sekolah yang Lakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

31 Maret 2021, 20:40 WIB
Suasana kegiatan pembelajaran tatap muka di SMPN 2 Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin, 22 Maret 2021. /ANTARA/Pradita Kurniawan Syah/

PR BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan memperluas dan menambah jumlah sekolah yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas.

Di Kota Bekasi, kegiatan ini sudah berhasil digelar pada 110 sekolah sejak 22 Maret lalu.

"Kami sudah memulai aktivitas tatap muka di 110 sekolah dan alhamdulilah berjalan lancar dengan penerapan prokes secara ketat tentunya," ujar Inayatullah selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, pada Rabu, 31 Maret 2021.

Menurutnya, kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan tanpa ada kendala. Karena alasan ini, membuat sejumlah sekolah ingin mengajukan kegiatan tersebut ke dinas pendidikan.

Baca Juga: Atta-Aurel Berharap Bisa Gelar Acara Pernikahan di GBK, Krisdayanti: Sebagai Anggota Dewan Tidak Saya Izinkan

Baca Juga: Tanggapi Soal Namanya Terdaftar di Pilpres 2024, Ridwan Kamil Akui Siap Jadi Calon Presiden RI 

"Ada 39 SMP dan 28 SD yang sudah mengajukan proposal untuk menggelar kegiatan adaptasi tatanan hidup baru di satuan pendidikan (ATHB-SP). Sekolah-sekolah ini masih kami survei dan akan kami buat penetapan lagi," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa jika Pemkot Bekasi ingin menambah sekolah yang akan mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, maka perlu dikaji terlebih dahulu.

Kajian tersebut harus dilakukan oleh beberapa tim, seperti dinas pendidikan, pusat kesehatan masyarakat, pengawas dan satgas Covid-19 serta dewan pendidikan.

Nantinya tim tersebut akan bertugas mengkaji tentang penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah serta syarat-syarat apa saja yang boleh dilakukan selama pembelajaran tatap muka terbatas tersebut.

Ia mengatakan bahwa semua kebijakan ada pada orang tua masing-masing.

Baca Juga: Sebut Ade Armando Lahirkan 'Permusuhan' Baru Soal Istilah Islam Radikal, Haikal Hassan: Gak Elok Depan Publik 

Selama sepekan adanya kegiatan yang digelar di 110 sekolah tersebut, orang tua sudah mulai meyakini dan mengizinkan anaknya kembali ke sekolah.

Hal ini tentu karena peran kedisiplinan dari siswa, guru maupun orang tua dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

"Zonasinya juga sudah 93 persen zona hijau (wilayah RT). Kemudian para guru sudah hampir 40 persen menerima vaksin Covid-19. Bahkan, ini masih terus berlanjut, kami percepat," ujarnya.

Menurutnya, walaupun kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas tersebut sudah berhasil dilakukan di 110 sekolah, namun masih dibutuhkannya kerja sama antara sekolah dan orang tua.

Kerja sama tersebut terkait dengan protokol kesehatan yang dilakukan secara ketat.

Baca Juga: Mabes Polri Diserang, Pihak Kepolisian Gerak Cepat Lakukan Antisipasi dengan Memperketat Penjagaan 

Dan juga unsur terpenting yaitu abainya orang tua dalam mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah.

"Siswa di rumah juga harus disiplin. Kami awasi terus, kadang-kadang (siswa) keluar sekolah, ada yang belum sampai rumah. Ini butuh sinergi supaya siswa selesai belajar di sekolah langsung pulang," lanjutnya.

Ia juga melanjutkan, bahwa selain penambahan jumlah sekolah, Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga akan menambah jumlah rombongan belajar.

"Dari hasil evaluasi kami, dari tiga rombongan belajar akan ditambah menjadi empat, lima atau enam rombongan belajar," kata Inayatullah.

"Jadi, nanti di setiap rombongan belajar di kelas kuota siswanya maksimal 18 orang. Dalam pekan ini kebijakan penambahan rombongan belajar kami keluarkan penetapannya," sambungnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler