PR BEKASI - Eka Supria Atmaja selaku Bupati Bekasi menjelaskan bahwa ada sebanyak 942.333 keluarga yang mengikuti program Pendataan Keluarga 2021.
Program tersebut dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sejak 1 April 2021. Dan berakhir pada 31 Mei 2021.
Bupati Bekasi itu mengatakan bahwa ada sekitar 8.803 kader yang terlibat dalam pendataan keluarga tersebut.
Kader tersebut terdiri tim penggerak desa, pos keluarga berencana, dan kader posyandu.
Baca Juga: Pemkab Bekasi Ajak Masyarakat Sadar Pentingnya Asuransi Pertanian
Baca Juga: Alergi Cat Rambut Sebabkan Kulit Kepala Melepuh Disertai Wajah Membengkak pada Seorang Wanita
"Total ada 8.803 SDM (sumber daya manusia) yang bertugas melakukan proses pendataan," ujarnya.
Eka menyebutkan bahwa program tersebut merupakan salah satu bagian dari program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau Bangga Kencana.
Menurutnya program tersebut akan menghasilkan data-data yang menjadi dasar pemerintah dalam merancang program pembangunan.
Karena program tersebut berjalan setiap lima tahun sekali, maka setiap daerah wajib untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data serta informasi terkait kependudukan.
Selain itu Eka juga mengatakan bahwa dalam setiap pendataan keluarga petugas harus mengumpulkan data-data terkait keluarga tersebut.
Data-data itu terkait tentang kondisi keluarga seperti data antropometri, status gizi, dan pemberian ASI.
Selain data tersebut, Eka juga mengatakan bahwa adanya indikator pembangunan keluarga yang menjadi fungsi dalam karakteristik keluarga.
"Serta indikator pembangunan keluarga, memuat karakteristik keluarga dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi keluarga," katanya.
Bupati Bekasi itu juga mengajak seluruh warganya untuk mengikuti program Pendataan Keluarga 2021 ini.
Dan ia pun berharap data yang disampaikan kepada kader atau petugas bersifat akurat dan lengkap. ***