PR BEKASI - Warga Desa Sukakarsa RT 002 RW 002 Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan seorang warga yang bunuh diri dengan gantung diri pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Korban bernama Sumarna (69) ditemukan tergantung di sebuah pohon jambu dengan ikatan tambang berwarna merah di lehernya di samping rumahnya sendiri.
Jasad Sumarna ditemukan pertama kali oleh tetangga korban bernama Risky Aditya, saat melintas di samping rumah korban.
Menurut Risky, dia terkejut saat melihat jasad pria paruh baya yang menggunakan baju garis hitam abu abu dan kain sarung berwarna hijau tergantung di bawah pohon jambu samping rumahnya sendiri.
"Dikira masih hidup, saya coba mendekat dan Saya terkejut melihat pak sumarna tergantung dengan kondisi badan sudah kaku dengan kondisi leher terikat tali di samping rumahnya sendiri," kata Risky.
Setelah mengetahui kondisi korban, Rizky kemudian memberi tahu ke warga sekitar.
Lalu, lanjut Risky, ia melaporkan peristiwa penemuan jasad tersebut ke keluarga korban berada di dalam rumah.
Menurut keluarga korban Iin Marlina (19) merupakan cucu dari korban, Korban Sumarna sebelumnya menderita Penyakit Stroke, yang dideritanya sudah dua tahun lebih.
Baca Juga: Jadwal Pemeliharaan Listrik Bekasi Hari Ini Kamis, 5 Agustus 2021: 2 Wilayah Ini Bakal Padam
"Sebelum ditemukan meninggal, kakek saya sekitar pukul 05.00 WIB mondar-mandir di depan rumah dan tidak lama pergi ga tau kemana," kata Iin Marlina kepada wartawan.
Mendapat laporan warga, Polsek Sukatani Polres Metro Bekasi mendatangi tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi di lokasi tersebut.
Korban sendiri merupakan mantan kepala Desa Sukakarsa Kecamatan Sukakarya dari tahun 1994 sampai 2002.
AKP Achmadi Kapolsek Sukatani mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban selain jeratan tali di lehernya dan ini merupakan murni korban bunuh diri.
"Kemungkinan Korban depresi karena penyakit stroke yang dideritanya.Atas permintaan keluarga korban, Jasad korban tidak dilakukan otopsi dan kami dari kepolisian sektor Sukatani meminta surat pernyataan keluarga korban bahwa tidak dilakukannya otopsi," kata AKP Achmadi.***