Ketua GP Ansor Tanggapi Soal Dugaan Kasus Ujaran Kebencian Ferdinand Hutahaean

7 Januari 2022, 20:10 WIB
Ketua GP Ansor, Luqman Hakim menanggapi soal kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Ferdinand Hutahaean. /Dok. DPR./

PR BEKASI – Kasus dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh politisi Ferdinand Hutahaean mendapat tanggapan dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).

Menurut Badan Kepemudaan Nahdlatul Ulama tersebut, Ferdinand Hutahaean telah mengeluarkan pernyataan yang menurutnya termasuk penistaan agama terhadap agama tertentu.

Oleh karena itu, GP Ansor meminta pihak kepolisian segera bertindak tegas untuk memproses kasus hukum dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh Ferdinand Hutahaean tersebut.

Baca Juga: Simak Jadwal Rilis One Piece Chapter 1038 yang Akan Muncul Akhir Januari 2022

Menurut Ketua GP Ansor, Luqman Hakim, bila kasus hukum tersebut tidak ditangani segera maka akan berpotensi menimbulkan permusuhan bernuansa agama.

"Cuitan Ferdinand Hutahaean ini berpotensi menimbulkan keonaran dan permusuhan bernuansa agama serta mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara, Jumat, 7 Januari 2022.

Ketua GP Ansor kemudian membandingkan pernyataan Ferdinand Hutahaean tersebut dengan kalimat yang disampaikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berbunyi "Tuhan Tidak Perlu Dibela".

Baca Juga: Tri Adhianto Resmi Jadi Plt Walikota Bekasi Gantikan Rahmat Effendi yang Ditangkap KPK

Menurutnya, salah satu pernyataan Ferdinand Hutahaean tidak bisa disamakan dengan kalimat Gus Dur .

"Sangat jauh berbeda antara cuitan Ferdinand Hutahaean dengan perkataan Gus Dur dan karena itu jangan disamakan antara keduanya," katanya.

Dirinya mengatakan bahwa seluruh warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang di mata hukum.

Baca Juga: Kejutan One Piece 1037, Doflamingo Balik Lagi ke Cerita Utama dengan Rencana Jahatnya

Oleh karena itu, Ketua GP Ansor meminta kepolisian tidak boleh tebang pilih dalam menangani kasus hukum.

"Dalam sistem demokrasi, jika hukum dijalankan dengan diskriminatif, maka akan menjadi sumber perpecahan dan konflik sosial. Kita semua harus memiliki kesadaran ini," katanya.

Menurut Luqman, pada saat ini Indonesia tengah dalam proses untuk mempererat kerukunan.

Baca Juga: Aldebaran Sentil Andin Soal Irvan hingga Rendy Jujur Masalah Jessica, Ikatan Cinta Malam Ini

Dirinya berharap, kasus dugaan ujaran kebencian seperti yang dilakukan oleh Ferdinand Hutahaean ini tidak terjadi lagi dan dijadikan pelajaran oleh masyarakat agar tak terulang lagi.

“Jangan ada lagi yang bermain-main dengan agama untuk kepentingan dan tujuan apapun,” kata ketua GP Ansor.

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean membuat masyarakat heboh terkait cuitannya di akun Twitter pribadinya yang dianggap menyerang agama tertentu.

Baca Juga: Mengenal Spirit Doll, Boneka Arwah yang Kabarnya Perlu Diberi Hadiah dan Perhatian

Diketahui, Ferdinand Hutahaean sendiri sudah menghapus cuitan kontroversial tersebut dan telah menuliskan permintaan maaf.

Dirinya mengaku bahwa cuitan tersebut ditulisnya saat sedang berada dalam situasi terpuruk.

Mantan politisi Partai Demokrat juga mengaku bahwa maksud cuitannya tersebut merupakan dialog antara pikiran dan hatinya.

Baca Juga: Update Corona Indonesia per Jumat, 7 Januari 2022: Kasus Covid-19 Nasional Tembus 4.256.187 Orang

"Ketika saya down tak perlu saya bercerita di media sosial kalau saya sedang down. Tapi saya lakukan dialog imajiner antara pikiran dan hati saya,” katanya di akun Twitter pribadinya.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler